Teka-teki Penduduk yang Tinggal di Atlantis, Kota yang Hilang

MISTERI DUNIA  – Teka-teki Penduduk yang Tinggal di Atlantis, Kota yang Hilang. Atlantis, kota yang hilang telah lama menjadi sumber daya tarik tentang keberadaannya. Kisahnya, berdasarkan teks-teks kuno dan spekulasi modern, berjalan di garis tipis antara mitos dan kenyataan, menantang pemahaman konvensional kita tentang masa lalu.

Namun kebenaran apa yang ada di balik legenda kerajaan tenggelam ini? Siapa saja yang tinggal di sana?

Kisah Atlantis dapat ditelusuri kembali ke dua karya spesifik filsuf Yunani kuno Plato, “Timaeus” dan “Critias.” Ditulis sekitar tahun 360 SM, dialog-dialog ini adalah sumber informasi utama tentang kota dongeng tersebut.

Dalam “Timaeus,” Plato menggambarkan percakapan antara Socrates, Timaeus, Hermocrates, dan Critias. Critiaslah yang menceritakan kisah Atlantis, mengklaim bahwa kisah itu diturunkan kepadanya melalui nenek moyangnya dari pemberi hukum Athena, Solon.

Solon, selama perjalanannya ke Mesir sekitar tahun 590 SM, konon mengetahui tentang Atlantis dari pendeta Mesir di kota Sais.

Mereka menggambarkan peradaban besar yang ada sekitar 9.000 tahun sebelum zaman mereka, menjadikan Atlantis sebagai masyarakat yang berkembang sekitar 9.600 SM.

Dalam dialog “Critias”, Plato menggali lebih dalam deskripsi Atlantis, merinci geografi, pemerintahan dan kehancurannya.

Pulau ini, lebih besar dari gabungan Asia dan Libya, dikatakan terletak di luar “Pilar Hercules” (umumnya diidentifikasi sebagai Selat Gibraltar modern).

Bangsa Atlantis digambarkan sebagai kekuatan angkatan laut yang tangguh, menaklukkan sebagian Eropa dan Afrika sebelum berhasil dipukul mundur oleh bangsa Athena kuno.

Namun, penurunannya terjadi dengan cepat. Dalam satu hari dan malam, serangkaian peristiwa bencana menyebabkan tenggelamnya Atlantis, meninggalkannya hilang ke kedalaman laut.

Deskripsi Plato tentang Atlantis memberikan gambaran yang jelas tentang geografi dan tata letaknya.

Jantung Atlantis adalah pusat kota yang dikelilingi oleh lingkaran air dan daratan konsentris. Cincin-cincin ini, bergantian antara lingkaran lebar laut dan darat, dihubungkan oleh terowongan yang cukup lebar untuk menampung kapal, sehingga memudahkan pergerakan angkatan laut.

Pusat kota, pusat aktivitas dan pemerintahan, terletak di dataran dan dikelilingi pegunungan yang mengarah ke laut.

Pegunungan tersebut melindungi kota dan terkenal karena ukuran dan keindahannya, dengan gunung terbesar yang melampaui gunung mana pun yang dikenal oleh orang Yunani kuno.

Di tengah-tengah lingkaran konsentris berdiri sebuah bukit, di mana sebuah istana dibangun untuk raja pertama Atlantis, Atlas, yang menjadi asal mula nama pulau itu.

Di sekeliling bukit ini terdapat tembok-tembok yang terbuat dari batu – merah, putih, dan hitam – yang digali dari pegunungan dan lembah di dekatnya.

Dindingnya dihiasi dengan logam mulia, mencerminkan kekayaan pulau yang luar biasa. Di luar pusat kota, sisa Atlantis dibagi menjadi sepuluh wilayah, masing-masing diperintah oleh seorang raja.

Daerah ini kaya akan sumber daya, mineral, flora, dan fauna yang melimpah. Tanahnya subur, menghasilkan dua kali panen setahun, dan pulau itu kaya akan kayu, satwa liar eksotik, dan mata air alami.

Siapa yang Tinggal di Atlantis?

Masyarakat dan budaya Atlantis, seperti yang digambarkan oleh Plato, menunjukkan peradaban yang sangat canggih dan berkuasa.

Pada puncaknya, Atlantis adalah mercusuar kemakmuran, inovasi, dan pemerintahan, dengan struktur masyarakat yang bersifat hierarkis dan kolaboratif.

Struktur politik Atlantis diorganisir berdasarkan konfederasi raja-raja. Secara total, ada sepuluh penguasa yang merupakan keturunan dari pendiri pulau tersebut, dengan masing-masing raja memerintah satu dari sepuluh wilayah Atlantis.

Otoritas pusat dipegang oleh raja pertama, Atlas, yang namanya diambil dari nama pulau itu. Raja-raja ini akan berkumpul di pusat kota untuk membahas masalah hukum, mengambil keputusan dan membahas isu-isu perang dan perdamaian.

Keputusan mereka bersifat mengikat. Mereka bersumpah untuk menjunjung tinggi hukum dan tradisi pulau tersebut, menekankan kesatuan dan berbagi tanggung jawab atas pemerintahan mereka.

Budaya Atlantis berakar kuat pada kehebatan maritim dan keyakinan spiritualnya. Sebagai negara adidaya angkatan laut, Atlantis mendominasi lautan, membangun jalur perdagangan dan memberikan pengaruh atas wilayah yang luas.

Penduduk pulau itu menyembah dewa-dewa. Tentunya dengan Poseidon, dewa laut, sebagai pemimpinnya. Namun, seiring berjalannya waktu, tatanan moral masyarakat Atlantis mulai terkikis.

Plato menggambarkan kemerosotan kebajikan bangsa Atlantis. Dari generasi ke generasi, bagian ketuhanan dari silsilah mereka semakin berkurang. Seiring dengan itu, mereka menjadi serakah, dan haus kekuasaan.

Berbagai teori keberadaan Atlantis sebagai kota yang hilang telah diajukan, termasuk bahwa Atlantis adalah tenggelamnya kebudayaan Minoa atau bahwa itu terletak di Antartika. Meskipun tidak ada bukti yang mengonfirmasi atau membantah eksistensi Atlantis sebagai kota yang hilang, mitos ini tetap memberikan daya tarik.

Beberapa melihatnya sebagai kisah nyata dalam alur waktu, sementara yang lain melihatnya sebagai karya fiksi filosofis mendalam. Pada akhirnya, cerita Atlantis mencerminkan ketertarikan manusia pada misteri, petualangan, dan keingintahuan terhadap sejarah hilang.

Misteri Kematian Ivar the Boneless, Pejuang Ganas di Sejarah Viking

MISTERI DUNIA – Misteri Kematian Ivar the Boneless, Pejuang Ganas di Sejarah Viking. Ivar the Boneless dikenal sebagai pejuang dengan keganasan dan kelicikan yang tak tertandingi dalam sejarah Viking. Namun kematiannya hingga kini masih menjadi misteri.

Warisannya sebagai salah satu pejuang Viking yang paling ditakuti masih hidup hingga sekarang. Namanya terus menginspirasi kekaguman dan rasa hormat berabad-abad setelah kematiannya, sebuah bukti semangat gigih para Viking.

Ivar the Boneless adalah putra dari Ragnar Lothbrok seorang raja Denmark abad ke-9. Kisahnya muncul dengan versi berbeda dalam Kronik Anglo-Saxon, Annals of Ulster, Sagas Islandia dan banyak lagi.

Sejak usia muda, dia ditakdirkan untuk menjadi panglima perang Viking yang penting. Namun, Ivar saat ini dikenal tidak hanya karena penaklukannya tetapi juga karena nama unik yang diterimanya.

Ivar the Boneless berasal dari kisah kelahiran Ivar. Dalam catatan sejarah Viking, ibunya, Aslaug, menyadari kutukan atas hubungan dengan Ragnar. Dia mengatakan  bahwa mereka perlu menunda tiga malam untuk mewujudkan pernikahan mereka.

Raja gagal mengindahkan peringatannya. Pada gilirannya, kutukan tersebut menyebabkan putra mereka, Ivar, terlahir ‘tanpa tulang’.

Beberapa orang mengklaim Ivar dilahirkan dengan tulang lemah. Sementara yang lain mengatakan bahwa ia tidak memiliki tulang atau bahkan kaki sama sekali.

Sejarawan Saxo Grammaticus, tidak menyebutkan adanya disabilitas sama sekali. Jika benar, kondisi Ivar kemungkinan besar merupakan kondisi tulang yang diturunkan.

Salah satu kemungkinannya adalah osteogenesis imperfekta atau penyakit tulang rapuh, yang merupakan kecacatan serius.

Apa pun yang terjadi, meskipun memiliki cacat Ivar the Boneless adalah seorang pejuang yang licik dan buas.

Setelah Ragnar meninggal di lubang ular di Northumbria, Ivar mencari penaklukan dan balas dendam berdarah. Kematian ayah mereka yang kejam dengan cepat menyatukan putra-putra Ragnar untuk membalaskan dendamnya.

Semua catatan menunjukkan bahwa Ragnarsson adalah Viking yang hebat dan menakutkan dengan kekuatan dan keganasan yang luar biasa.

Ivar bersama saudara-saudaranya, mengumpulkan pasukan Viking yang besar dan memutuskan untuk berlayar ke Inggris. Ivar memimpin kampanye Viking ke tingkat penaklukan dan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak seperti perampok Viking sebelumnya.

Kronik Anglo-Saxon (kumpulan catatan sejarah dalam bahasa Inggris kuno) menceritakan tentang Tentara Besar Kafir, yang dipimpin oleh Ivar, menyerbu Inggris Anglo-Saxon pada tahun 865 M.

Selama periode ini, Inggris Abad Pertengahan merupakan kumpulan kerajaan-kerajaan kecil. Invasi Viking ke Kepulauan Inggris, dan gabungan kemarahan mereka, dimulai di East Anglia. Namun, tidak banyak yang diketahui mengenai periode awal pertempuran ini.

Ada kemungkinan bahwa Ivar dan saudara-saudaranya bahkan menghadapi kekalahan di East Anglia dan gagal membalas dendam yang mereka inginkan terhadap Raja Ælla. Karena kelihaiannya, Ivar rupanya pergi ke Ælla saat itu, mencari kedamaian dan kesempatan untuk menunggu sampai dia bisa berperang dengan baik.

Hanya beberapa tahun kemudian, pada tahun 867, Ivar dan Pasukan Kafir Besarnya kembali ke Northumbria. Kali ini, pasukannya terbukti menang, dan di York, Ælla ditangkap.

Dalam kisah-kisah Viking kuno, para pejuang sering digambarkan sebagai orang yang haus darah, rakus, dan menunjukkan semacam nafsu cinta terhadap kematian dan kehancuran. Kisah legendaris tentang balas dendam mereka pada Ælla semakin memperkuat kasus ini.

Ivar dikatakan telah mengeksekusi raja Anglo-Saxon dengan melakukan ‘elang darah’, sebuah ritual yang mengerikan dan keji di mana tulang rusuk korban dirobek dari belakang, paru-parunya dikeluarkan hingga menyerupai “sayap berlumuran darah”, yang menjadi asal muasal nama ritual mengerikan tersebut.

Ivar melanjutkan penaklukannya, menuju ke selatan dan hanya menyisakan teror dan kehancuran di belakangnya. Setelah melantik penguasa boneka di Northumbria, Ivar, dan pasukannya yang besar pindah ke selatan ke East Anglia. Pertama, dia mengepung Nottingham di kerajaan Mercia.

Ivar the Boneless dan gerombolan Vikingnya menghabiskan musim dingin di sana sebelum melanjutkan penjarahan mereka di musim semi. Namun, raja Mercian, Burgred, melawan balik dengan sekuat tenaga.

Membentuk aliansi dengan raja Wessex, Æthelred dan ahli warisnya yang akan menjadi Raja Alfred, kedua kerajaan tersebut mengalahkan musuh bersama mereka.

Ivar menyadari posisinya dan menyetujui gencatan senjata – Perjanjian Nottingham – dan menarik kembali pasukan Viking ke York.

Pada tahun 870, Ivar dan saudara-saudaranya kembali mengalahkan Mercia dan menaklukkan Anglia Timur bersama saudara-saudaranya Halfdan dan Ubba. Legenda mengatakan Ivar sendiri mengeksekusi Raja Edmund di Hoxne.

Penaklukan dan pertempuran tambahan di Wessex membuat Inggris hampir seluruhnya dikuasai oleh Viking pada tahun 870 M.

Ivar melanjutkan pemerintahan penaklukan dan kejayaannya di seberang Laut Irlandia. Bangsa Viking telah berperang, menyerbu, dan menjarah Skotlandia di utara, dan Irlandia di barat, selama beberapa dekade.

Faktanya, kisah-kisah Irlandia menggambarkan Ivar memimpin pertempuran di Dublin pada awal tahun 850-an M, di mana ia menjadi markas besar penaklukan Irlandia.

Seteh menaklukkan sebagian besar Inggris pada tahun 870 M, diyakini bahwa Ivar melakukan perjalanan ke utara menuju Skotlandia dan bertemu dengan rekan penguasa Irlandia, Olaf the White.

Kedua penguasa Irlandia tersebut akan memimpin pasukan Viking besar lainnya dan mengepung Dumbarton Rock, merebut wilayah yang telah bertahan selama beberapa dekade  Setelah dia menghancurkan Dumbarton, Ivar, dan rekan-rekan Vikingnya kembali ke Dublin.

Misteri Kematian Ivar the Boneless dalam Sejarah Viking

Kematian Ivar masih menjadi misteri. Beberapa sumber menyatakan dia meninggal pada tahun 870. Sumber lain mengklaim dia meninggal pada tahun 873 di Dublin karena penyakit yang tiba-tiba dan mengerikan.

Entah itu karena penyakit yang tidak diketahui atau karena tertimpa pertempuran. Lokasi kematiannya dalam sejarah Viking juga masih menjadi misteri. Namun, penemuan modern mungkin memberi kita beberapa petunjuk.

Pada akhir abad ke-17, di Derbyshire, Inggris, seorang buruh tani bernama Thomas Walker menemukan kuburan Skandinavia.

Beberapa ahli berpendapat, karena lokasinya yang khusus dan banyaknya tulang serta kerangka yang tersebar di sekitar orang dikuburkan, ini bisa menjadi tempat peristirahatan terakhir Ivar the Boneless.

Entah penguburan itu milik Ivar atau bukan, ingatannya tetap hidup dalam sejarah Viking.

3 Fakta Menarik A Killer Paradox, Ada Alasan Unik Choi Woo-Shik Terpilih Jadi Pembunuh

MISTERI DUNIA – 3 Fakta Menarik A Killer Paradox, Ada Alasan Unik Choi Woo-Shik Terpilih Jadi Pembunuh. A Killer Paradox adalah drama Korea terbaru yang dibintangi oleh Choi Woo-shik dan Son Suk-ku. Serial thrillerberbumbu komedi ini sudah tayang di Netflix sebanyak delapan episode. A Killer Paradox mengisahkan tentang Lee Tang (Choi Woo-shik), mahasiswa biasa-biasa saja yang bekerja paruh waktu di minimarket. Suatu hari, ia tanpa sengaja membunuh seorang pria, yang rupanya adalah pembunuh berantai yang jadi buronan selama bertahun-tahun.

Dari sini, Lee Tang menyadari bahwa ia punya kemampuan merasakan keberadaan orang jahat. Ia lantas menjadi pembunuh berantai dengan target para penjahat.

Sementara itu, detektif Jang Nan-gam (Son Suk-ku) serta pria misterius mantan detektif Song Chon (Lee Hee-joon) secara terpisah memburu Lee Tang.

Nah, berikut ini fakta-fakta menarik seputar A Killer Paradox yang bisa kamu simak.

1. Choi Woo-shik Dipilih Jadi Pembunuh karena Kehangatannya

Sutradara A Killer Paradox Lee Chang-hee mengaku sudah lama ‘naksir’ Choi Woo-sik setelah melihat akting sang aktor dalam film coming of age Set Me Free (2014). Ia pun mengaku hanya terpikir Woo-shik saat harus mencari pemeran karakter Lee Tang.

Menurut sutradara drakor Strangers from Hell dan film The Vanished tersebut, ia ingin sosok yang saat orang itu membunuh, orang bisa tetap bersimpati padanya. Ia melihat, Choi Woo-shik punya kehangatan yang bisa membuat penonton beresonansi dengan Lee Tang.

Kalau orang seperti Choi Woo-shik melakukan pembunuhan, kita mungkin saja bertanya-tanya, mungkin kita harus mendengar apa yang ia katakan (alasannya melakukan pembunuhan),” ujar Chang-lee, saat konferensi pers pada awal Februari lalu.

Memerankan Lee Tang, penonton dijanjikan akan melihat transformasi karakter tersebut di tangan Choi Woo-shik, dari sosok pria yang biasa saja, berubah menjadi pembunuh dengan emosi yang kompleks.

2. Son Suk-ku Ikut Berkontribusi dalam Skenario

Sutradara Chang-lee mengaku sangat cocok dengan pendapat Son Suk-ku saat mereka berdiskusi tentang skenario film ini. Menurutnya, ada pendapat dan pertanyaan yang sama-sama ingin mereka utarakan terkait naskah buatan Kim Da-min itu, terutama untuk karakter Nan-gam yang dimainkan Suk-ku.

Aku lalu bilang padanya, ‘Maukah kamu menjadikannya kata-kata untuk di skenario?’ Kami melakukan proses saat aktor menulis dialog mereka sendiri dan kami mendiskusikannya,” ujar sang sutradara.

3. Lee Hee-Joon Tampil Lebih Tua, Wajah Dirias hingga 2 Jam

Aktor Lee Hee-jon tampil sangat berbeda dalam A Killer Paradox. Dalam usia 44 tahun, ia harus memerankan sosok yang usianya sekitar 50-an hingga 60-an tahun.

Agar maksimal, ia harus dirias hingga dua jam, dan setelah syuting harus membersihkan riasannya selama satu jam. Meski terkesan merepotkan, Hee-jon senang melakukannya.

Ia bahkan juga melakukan observasi terhadap berbagai jenis orang, termasuk olahraga bersepeda agar bisa fit memerankan karakter mantan detektif

Sementara itu, Son Suk-ku yang juga tampil dengan kumis dan berewok, dirias selama sekitar 40 menit.

Misteri 8 Kawah Raksasa di Siberia 

MISTERI DUNIA – Misteri 8 Kawah Raksasa di Siberia . Asal usul delapan kawah raksasa di Semenanjung Yamal dan Gydan yang ditutupi oleh lapisan permukaan tanah yang membeku (permafrost) Rusia masih menjadi misteri. Keberadaan delapan kawah raksasa berkedalaman 50 meter di permafrost Siberia telah membingungkan para ilmuwan sejak ditemukan lebih dari satu dekade lalu. Tetapi sebuah teori baru menjelaskan bagaimana kawah tadi terbentuk.

Kawah-kawah unik ini menunjukkan bahwa kunci dari misteri alam ini terletak pada lanskap. Hal ini diperjelas dalam sebuab makalah pra-cetak yang diterbitkan pada 12 Januari 2024 di basis data EarthArXiv.

Para peneliti mengusulkan beberapa penjelasan tentang lubang-lubang besar tersebut selama bertahun-tahun, mulai dari dampak meteor hingga ledakan gas alam. Salah satu teori menyatakan bahwa kawah-kawah tersebut terbentuk di tempat danau-danau bersejarah yang dahulu menghasilkan gas alam yang naik dari permafrost di bawahnya.

Danau-danau ini mungkin telah kering, mengekspos tanah di bawahnya ke suhu beku yang menutup ventilasi tempat gas keluar. Akumulasi gas di permafrost mungkin akhirnya dilepaskan melalui ledakan yang menciptakan kawah raksasa.

Tetapi model danau bersejarah tersebut tidak dapat menjelaskan fakta bahwa kawah ledakan raksasa (GECs) ini ditemukan di berbagai pengaturan geologis di seluruh semenanjung, tidak semuanya pernah ditutupi oleh danau, menurut makalah pra-cetak baru yang belum melalui tinjauan sejawat.

Penelitian sebelumnya juga menghubungkan kawah-kawah ini dengan akumulasi gas alam dalam permafrost, tetapi ini tidak dapat menjelaskan mengapa lubang-lubang ini hanya ditemukan di utara Rusia. “Dengan demikian, pembentukan GEC menunjukkan kondisi khusus untuk semenanjung Yamal dan Gydan,” tulis peneliti dalam makalah tersebut dikutip dari Space.com, Selasa (30/1/2024).

Permafrost di semenanjung Yamal dan Gydan memiliki ketebalan yang bervariasi, mulai dari beberapa ratus meter hingga 500 meter. Tanah tersebut kemungkinan membeku padat lebih dari 40.000 tahun lalu, menangkap endapan sedimen laut kuno yang kaya akan metana yang perlahan berubah menjadi cadangan gas alam yang luas. Cadangan ini menghasilkan panas yang melelehkan permafrost dari bawah, meninggalkan kantong-kantong gas di dasarnya.

DNA Kuno Ungkap Beragam Komunitas di ‘Kota Hilang’ Kekaisaran Inca

MISTERI DUNIA – DNA Kuno Ungkap Beragam Komunitas di ‘Kota Hilang’ Kekaisaran Inca. Machu Picchu sering dijuluki sebagai “kota hilang” Kekaisaran Inca atau kota Inca yang hilang. Salah satu misteri yang belum terpecahkan terkait Kekaisaran Inca adalah siapa yang tinggal di Machu Picchu pada masa kejayaan kekaisaran tersebut?

Sebuah studi baru mencoba untuk memecahkan misteri tersebut. Untuk pertama kalinya, sebuah studi mencari tahu jawaban atas misteri tersebut dengan menggunakan DNA kuno dari jenazah yang dikuburkan lebih dari 500 tahun lalu.

Hasilnya telah keluar. Makalah hasil studi ini telah terbit di jurnal Science Advances pada 2023.

Para peneliti dalam studi ini, termasuk Jason Nesbitt, profesor arkeologi di Tulane University School of Liberal Arts, melakukan pengujian genetik pada individu-individu yang dikuburkan di Machu Picchu untuk mempelajari lebih lanjut tentang orang-orang yang tinggal dan bekerja di sana.

Machu Picchu adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang terletak di wilayah Cusco, Peru. Ini adalah salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia dan menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya. Dulunya, bangunan bersejarah ini merupakan bagian dari kawasan kerajaan Kekaisaran Inca.

Seperti kawasan kerajaan lainnya, Machu Picchu tidak hanya menjadi rumah bagi keluarga kerajaan dan anggota elite masyarakat Inca lainnya. Kawasan itu juga dihuni para pelayan dan pekerja, yang sebagian besar tinggal di kawasan tersebut sepanjang tahun.

Penduduk tersebut belum tentu berasal dari daerah setempat. Akhirnya, melalui penelitian ini para peneliti dapat memastikan, dengan bukti DNA, keragaman latar belakang mereka.

“Ini memberitahu kita, bukan tentang elite dan keluarga kerajaan, tetapi orang-orang dengan status lebih rendah,” kata Nesbitt, seperti dikutip dari keterangan tertulis Tulane University. “Ini adalah penguburan komunitas babu.”

Analisis DNA ini bekerja dengan cara yang hampir sama dengan cara kerja alat genetika modern. Para peneliti membandingkan DNA 34 individu yang dikuburkan di Machu Picchu dengan DNA individu-individu dari tempat lain di sekitar Kerajaan Inca serta beberapa genom modern dari Amerika Selatan untuk melihat seberapa dekat kekerabatan mereka.

Hasil analisis DNA menunjukkan bahwa individu-individu di Machu Picchu tersebut berasal dari seluruh Kerajaan Inca, bahkan ada yang sampai ke Amazonia. Hanya sedikit dari mereka yang berbagi DNA satu sama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka dibawa ke Machu Picchu sebagai individu dan bukan sebagai bagian dari keluarga atau kelompok komunitas.

“Sekarang, tentu saja, genetika tidak diterjemahkan ke dalam etnis atau semacamnya,” ujar Nesbitt tentang hasilnya, “tetapi hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki asal-usul yang berbeda di berbagai wilayah Kekaisaran Inca.”

Studi ini benar-benar memperkuat banyak jenis penelitian lain yang telah dilakukan di Machu Picchu dan situs Inca lainnya,” tambah Nesbitt.

Analisis DNA mendukung dokumentasi sejarah dan studi arkeologi terhadap artefak yang ditemukan terkait dengan penguburan tersebut.

Studi ini merupakan bagian dari gerakan arkeologi yang lebih besar untuk menggabungkan teknik arkeologi tradisional dengan teknologi baru dan analisis ilmiah. Kombinasi bidang-bidang ini menghasilkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai penemuan-penemuan yang didapat.

Selidik Misteri Pedang Aleksander Agung yang Menaklukkan Dunia

MISTERI DUNIA – Selidik Misteri Pedang Aleksander Agung yang Menaklukkan Dunia. Pedang Aleksander Agung adalah artefak legendaris yang telah membuat para sejarawan dan kolektor terpikat. Lebih dari sekadar alat tempur, pedang ini menemani sang penakluk sohor dalam sejarah dunia.

Keberadaan pedang Aleksander Agung masih menjadi misteri hingga saat ini. Tak sedikit orang percaya bahwa pedang ini telah hilang selama berabad-abad dan mungkin sudah rusak atau hancur seiring berjalannya waktu.

Siapakah Aleksander Agung?

Aleksander Agung merupakan penguasa Makedonia kuno dari tahun 336 hingga 323 SM. Namanya menggema di seluruh dunia karena keberhasilannya dalam menaklukan dunia. Bahkan, dengan pasukan terlatihnya, ia mampu meluluhlantakkan pasukan Yunani Kuno dan Kekaisaran Persia yang kuat.

Sejak usia muda, ia sangat terpengaruh oleh ayahnya, Raja Philip II dari Makedonia, dan filsuf Yunani kuno, Aristoteles. Pada usia 20 tahun, Aleksander menjadi raja Makedonia setelah kematian ayahnya.

Aleksander dikenal sebagai salah satu ahli strategi militer paling hebat dalam sejarah dunia militer. Bahkan, konon para jenderal modern masih menggunakan metodenya sebagai panduan.

Selain ahli dalam strategi, Sejarawan David Mickov menjelaskan, Aleksander juga salah satu dari sedikit jenderal yang bergabung ke medan tempur bersama pasukannya. Dalam beberapa kesempatan, meski terluka, ia tetap memimpin pasukannya dengan menunggang kuda ke medan perang.

“Dengan pedang di tangannya untuk membangkitkan semangat para sekutunya, ia terus memberikan rasa takut ke dalam hati para musuhnya,” jelas Mickov.

Selidik Pedang Aleksander Agung

Meskipun tidak ada bukti pasti mengenai pedang yang benar-benar digunakan oleh Aleksander Agung, menurut Mikov, kita dapat memeriksanya berdasarkan sejarah dan penelitian tentang senjata-senjata pada zaman kuno.

Mickov menjelaskan, pedang Raja Makedonia kuno Aleksnder kemungkinan adalah Kopis, sejenis pedang Hellenic kuno. Pedang jenis ini digunakan oleh pasukan Makedonia dan tersebar sangat luas pada masanya.

Kopis terbukti efektif untuk menebas, baik ketika sedang jalan kaki maupun saat menunggang kuda. Sekilas, pedang ini menyerupai Falcata Iberia, namun apabila dilihat dengan seksama, terdapat beberapa bagian yang membedakan.

Tidak seperti pedang “rapier” era Renaisans, menurut Mikov, pedang Aleksander tidak memiliki pelindung di bagian gagangnya atau “hilt”.

“Alasan utama di balik ini adalah karena senjata pilihannya adalah tombak atausarissayang besar, sementara pedang akan dibawa di pinggang dengan sarung ataubaldric,” kata Mikov.

Dalam kasus pedang Aleksander, diyakini bahwa gagang pedang dapat memiliki bentuk singa, simbol penting di Makedonia kuno. Simbol hewan tersebut mewakili keberanian dan kekuatan.

Mikov menjelaskan, kemungkinan pedang Aleksander Agung memiliki panjang sekitar 65 sentimeter dan berat 1,3 kilogram. Ini adalah ukuran yang umum untuk kopis pada saat itu.

Prajurit Makedonia kuno diketahui menggunakan pedang yang panjangnya sama dengan pedang Sparta, tetapi lebih pendek daripada yang digunakan selama periode-periode berikutnya di negara-negara Yunani.

Selama masa hidupnya, Aleksander Agung mungkin menggunakan lebih dari satu pedang dalam pertempuran.

“Dia mungkin juga menggunakan pedang Xiphos, yang merupakan jenis pedang Hellenic lainnya,” kata Mikov.

Sang Raja, Pedang, dan Peperangan

Hal terpenting yang perlu diketahui tentang Aleksander Agung adalah bahwa ia adalah seorang penombak dan pengguna pedang. Meskipun ia berpengalaman dengan kedua senjata ini, beredar cerita tentang luka-lukanya dalam pertempuran.

Meski terluka, ia terus bertempur karena sudah menjadi tradisi Makedonia kuno bahwa seorang raja harus ikut bertempur dengan cara apa pun.

Tombak adalah pilihan utamanya ketika di medan tempur. Seperti yang dijelaskan oleh Arrian, seorang sejarawan kuno, apabila saat bertempur kehilangan tombaknya maka ia akan meminta rekannya untuk memberikan tombaknya.

12 Kisah Misteri Laut Dalam yang Jarang Diketahui

MISTERI DUNIA – 12 Kisah Misteri Laut Dalam yang Jarang Diketahui. Pernah mendengar cerita tentang laut dalam sebelumnya? Laut dalam adalah bagian atau habitat terbesar di bumi yang sangat sulit untuk dicapai walaupun sangat menakjubkan.

Bagaimana kita tahu kalau kita sedang berada di laut dalam? Setelah kamu melewati kedalaman lebih dari 1.000 meter, dimana air benar-benar gelap dan tanpa adanya caha sama sekali, maka saat itulah kamu mencapai laut dalam.

Mengapa bisa di bilang demikian, karena bagian laut yang satu ini memiliki pencahayaan yang minim karena kurangnya pancaran sinar matahari serta suhu dan tekanannya yang begitu besar. Ekosistem yang ada pada laut dalam tentunya berbeda juga dengan ekosistem perairan di atasnya.

Selain itu, laut juga terbagi atas empat zona yang berbeda, yaitu:

  • Zona Mesopelagic, yaitu zona laut dengan kedalaman 200 hingga 700 meter. Di zona ini pula tempat banyak hewan laut hidup.
  • Bathypelagic, zona yang sudah masuk kategori laut dalam karena memiliki kedelaman 700 sampai 1000 meter dengan suhu 4 derajat celcius. Disini, kamu tidak akan lagi menemukan cahaya yang masuk.
  • Abyssopelagic. zona dengan kedalaman 2000 hingga 4000 meter. Hanya ada satu makhluk hidup yang serting terlihat pada zona ini, yaitu ikan tripod.
  • Zona Hadalpelagic, yaitu zona terdalam yang ada di laut dengan kedalaman 6000-10.000 meter. Sama halnya dengan 2 zona sebelumnya, kondisi disini sangat gelap gulita dengan suhu yang cukup tinggi.

1. Kisah misteri laut dalam ada ikan aneh yang mampu bertahan

Tahukah kamu, jika pada zona laut dalam Hadalpelagic yang memiliki kedalaman 6000 meter, ternyata masih ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup, selain ikan tripod.

Yakni Pseudoliparis Swirei, ikan yang memiliki ciri-ciri tidak bersisik, memiliki gigi besar dan bentuknya yang agak aneh ini mampu hidup di tengah kondisi kedalaman laut yang sangat ekstrem.

2. Hanya 3 orang yang berani masuk ke laut dalam

Sejak tahun 1960, tercatat hanya ada tiga orang yang pernah dan berhasil menembus kegelapan laut dalam sekitar 10.000 meter, termasuk sutradara kondang James Cameroon yang melakukannya 10 tahun yang lalu.

Menggunakan sebuah alat canggih, ia berhasil mencapai titik terdalam di Samudera Pasifik dengan durasi tempuh selama 2 jam, yang mana itu adalah impiannya.

3. Kondisi laut dalam sulit dijelaskan

Dilansir dari laman Passport Ocean, untuk mengetahui bagaimana kondisi laut dalam itu sangat sulit, memerlukan biaya yang mahal, memakan waktu panjang dan tentunya membutuhkan cara khusus.

Bahkan menurut NASA, andai diberikan dua pilihan mana yang akan di survei antara laut dalam dan planet Mars, maka NASA dengan senang hati akan menjawab Mars.

4. Kisah misteri laut dalam adanya cahaya dalam kegelapan

Laut dalam memang memiliki kondisi yang gelap. Tapi terkadang, ada sedikit cahaya yang muncul namun bukan dari sinar matahari, melainkan Bioluminesensi. Apa itu?

Bioluminesensi merupakan cahaya yang dihasilkan dari energi hewan laut akibat reaksi kimia yang terjadi. Biasanya, bioluminesensi digunakan ketika hewan sedang mencari mangsa hingga mengelabui lawan.

5. Ada air panas di dasar laut!

Siapa sangka bahwa di dasar laut terdapat air yang cukup panas? Air panas dari dasar laut ini dihasilkan dari ventilasi hidrotermal, yaitu retakan pada permukaan bumi yang sering ditemukan pada laut dalam dekat daerah vulkanik aktif.

Air panas yang dihasilkan berasal dari air laut yang memasuki celah retakan dan kerak tadi hingga mencapai area magma yang panas.

Nantinya, air panas tersebut akan berubah menjadi sebuah gumpalan atau endapan di permukaan, ketika bertemu air laut yang dingin.

6. Ikan yang menyerupai ular penghuni laut dalam

Jenis ikan panjang pada gambar di atas bernama Oarfish, yang biasa hidup di kedalaman lebih dari 1000 meter. Oarfish kerap ditemukan dalam kondisi mati ketika terdampar di bibir laut.

Ikan yang memiliki panjang kurang lebih 3 meter ini bisa dibilang jarang terlihat, karena memang habitatnya berada di zona laut dalam.

7. Kisah misteri laut dalam bahwa terdapat Monumen

Sebagian dari kamu pasti mengira ini cerita fiktif belaka. Namun, nyatanya ini benar benar ada! Monumen di dasar laut dalam Jepang ini bernama Yonaguni, ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuwan tahun 1986.

Banyak yang berujar bahwa bangunan ini tercipta karena efek reruntuhan dari gempa bumi yang terjadi di Jepang.

8. Laut dalam yang kerap dijadikan tempat pembuangan

Mungkin saat ini masih ada oknum nakal yang kerap membuang hasil limbah di laut dalam. Tapi jika melihat jauh ke belakang atau tepatnya tahun 1970 di Puerto Rico, banyak orang yang kerap menjadikan laut sebagai tempat pembuangan akhir.

Dengan alasan efisiensi, mereka dengan gampangnya membuang berbagai limbah seperti makanan hingga limbah kimia beracun. Padahal, tindakan ini jelas dapat merusak ekosistem yang ada di dalamnya.

9. Tumbuhan yang bisa hidup di laut dalam

Di tengah gelapnya kedalaman laut dengan suhu yang cukup tinggi, percaya kah kamu bahwa masih ada keindahan yang terdapat di dalamnya? Yaitu dari dari kumpulan tumbuhan karang yang tumbuh cukup subur di kedalaman 6000 meter. Kok bisa ya?

10. Misteri segitiga bermuda

Baru-baru ini dunia kembali digemparkan oleh berita mengenai hal mistis yang melegenda di dalam laut bernama segitiga bermuda.

Dilansir dari laman AS USA, kabarnya ada seorang ilmuwan asal Australia yang menyatakan bahwa hilangnya beberapa kapal dan pesawat pada titik tersebut, tidak ada kaitannya dengan hal mistis atau alien.

Apakah yang dikatakan ilmuwan tersebut sudah tepat?

11. Ditemukannya ikan berwarna merah menyeramkan

Penemuan ikan berwarna merah nan menyeramkan ini terjadi pada tahun 1985, ketika dua ilmuwan menemukannya dari laut dengan kedalaman lebih dari 1000 meter atau di zona Bathypelagic.

Bentuknya yang bikin bulu kuduk merinding dengan warna yang menyala membuat ikan ini berbeda dari jenis ikan kebanyakan.

12. Benda aneh di laut dalam baltik

Kisah misteri terakhir yang ada di laut dalam adalah tentang barang mencurigakan yang terdampar di dasar laut Swedia pada tahun 2010.

Dari bentuknya pun seperti kurang familiar, ya? Dahulu banyak yang mengatakan bahwa ini merupakan pesawat luar angkasa yang jauh di laut ini.

Kira-kira benar terjadi nggak ya? Atau hanya mitos belaka?

Ini Penemuan-penemuan di Laut Dalam Paling Menakjubkan selama 2021

MISTERI DUNIA – Ini Penemuan-penemuan di Laut Dalam Paling Menakjubkan selama 2021. Samudera dan lautan dunia masih merupakan tempat yang misterius bagi sebagian besar manusia di bumi, terutama kehidupan laut dalam. Sangat sedikit ekspedisi yang menjangkau kedalaman laut yang dingin dan gelap di bawah sana, dan masih banyak hal yang belum kita ketahui dari kehidupan yang berada di bawah sana.

Seiring kemajuan teknologi sepanjang waktu, misteri-misteri itu perlahan mulai terkuak satu demi satu, dan kini makin banyak yang bisa kita ketahui. Meski tentu saja jalan masih begitu panjang.

Ekspedisi-ekspedisi laut yang dilakukan selama tahun 2021 menambah daftar penampakan laut dalam yang misterius tersebut, termasuk juga spesies-spesies laut yang baru ditemukan.

Di tahun 2021, dengan teknologi eksplorasi bawah laut yang makin canggih, para ilmuwan berhasil merekam beberapa makhluk yang tak sempat menjauh, atau memang tidak takut pada robot bawah laut dan tidak lari darinya. Juga makhluk-makhluk laut dalam yang terlalu kecil untuk difoto secara sederhana maupun yang tembus pandang.

Inilah beberapa penemuan-penemuan dari laut dalam sepanjang tahun 2021 yang menakjubkan :

  1. Penampakan ubur-ubur hantu raksasa

Saat menjelajahi laut dalam di Teluk Monterey, California, Amerika Serikat, para ilmuwan kelautan dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) berhasil mendokumentasikan peristiwa langka kehadiran dari ubur-ubur hantu raksasa (Stygiomedusa gigantea) yang berkeliaran di perairan dalam.

Dilihat dari dekat,  kepala ubur-ubur raksasa yang mirip lonceng itu berukuran sekitar 1 meter. Tampak bagian kepala ubur-ubur raksasa ini berdenyut-denyut, tubuhnya tembus pandang berwarna merah tua dengan empat tentakel yang panjang dan mengepul di belakang.

  1. Ilmuwan mencapai tempat tersulit dijangkau di Laut Dalam Kutub Utara

Apa yang lebih sulit dijangkau selain dari samudera yang dalam? Mungkin jawabannya adalah mencapai laut dalam dibawah lapisan daratan es tebal di kutub utara.

Namun dalam ekspedisi yang bernama proyek HACON yang dilakukan pada Oktober 2021, sekelompok ilmuwan dan insinyur dengan menggunakan robot bawah air berhasil menjelajahi dunia lautan dalam yang sangat dingin sekitar 4000 meter di bawah permukaan Samudra Arktik di kawasan daratan es Kutub Utara.

Ini adalah pertama kalinya para peneliti melakukan survei lubang ventilasi vulkanik langka dan kehidupan di kawasan yang terpencil pada daerah yang dinamakan Aurora di Kutub Utara itu.

Para ilmuwan berhasil mengambil sampel batuan, cairan, sedimen, dan berbagai fauna untuk studi geologi, geokimia, mikropaleontologi, mikroba, mikrofauna, dan makrofauna untuk lebih memahami fungsi ekologis dari Samudera Arktik.

Analisis sampel yang diambil memungkinkan peneliti untuk menilai apakah hewan-hewan di sana telah berevolusi dalam isolasi di Samudra Arktik atau apakah mereka juga terhubung dan berinteraksi dengan hewan-hewan dari belahan lain di bumi ini.

Selain itu, data tersebut akan memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana kehidupan awal terbentuk di Bumi, dan membangkitkan minat yang tinggi dalam eksplorasi ruang angkasa dan pencarian kehidupan ekstra-terestrial di tata surya kita.

  1. Penemuan gading gajah purba di 3000 meter bawah laut

Tahun 2019, ilmuwan Steven Haddock dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) California, dan rekannya Randy Prickett, sedang menjelajahi dasar laut sedalam 3 ribu meter, sekitar 300 km lepas pantai California, Amerika Serikat.

Ada sesuatu yang menarik penglihatannya, benda yang tampak seperti gading gajah. Dia mengambil sepotong kecil gading tersebut dan membawanya ke atas. Lalu, pada Juli 2021, Haddock kembali ke lokasi untuk mengambil seluruh gading yang ada.

Pada November 2021, Prickett dan Haddock menyatakan, dengan bantuan para peneliti dari University of California, Santa Cruz, dan University of Michigan, sudah dipastikan benda itu adalah benar gading gajah purba. Tepatnya, gajah mammoth Kolombia.

“Di bawah laut, kita bisa mengharap bertemu banyak hal tidak terduga, apalagi ketika menjelajahi laut dalam. Tetapi, saya masih terkejut bahwa kami menemukan gading purba mammoth,” kata Haddock dikutip dari MBARI.

Gajah mammoth tiba di tempat yang sekarang disebut Amerika Utara sekitar satu juta tahun lalu dan berevolusi menjadi mammoth Kolombia [Mammuthus columbi], yang tingginya lebih dari 4 meter dengan berat sekitar 9 ton.

5 Misteri Lautan Dunia Ini Sulit Dipecahkan, Ada Atlantis

MISTERI DUNIA – 5 Misteri Lautan Dunia Ini Sulit Dipecahkan, Ada Atlantis. Disadari atau tidak, lautan adalah tempat yang paling banyak menyimpan misteri. Permukaannya yang sangat luas dan kedalamannya yang tidak dapat diraih membuat penjelajahan manusia dapat dibilang terbatas.

Buktinya, masih banyak fenomena di lautan yang sulit untuk dijelaskan. Apa sajakah itu? Mulai dari keanehan Laut Baltik hingga Segitiga Bermuda, berikut ini 5 misteri laut yang sulit untuk dipecahkan!

1. Benda misterius di Laut Baltik

Pada tahun 2011, penjelajah laut menemukan objek berbentuk lonjong yang aneh di dasar Laut Baltik. Objek yang ada di kedalaman 91,4 meter itu dipindai menggunakan cahaya sonar. Hasilnya pun cukup mengejutkan.

Penjelajah tersebut mendapatkan bentuk aneh yang sama sekali tidak terlihat natural. Teori-teori konspirasi pun mulai bermunculan. Ada yang berpendapat bahwa itu merupakan jejak alien yang mendarat di Bumi. Ada pula yang mengatakan bahwa objek tersebut bisa jadi merupakan teknologi perang rahasia.

2. Empat kapal selam yang hilang bersamaan di tahun 1968

Empat kapal selam menghilang secara misterius dalam tahun yang sama, yaitu 1968. Pertama, INS Dakar menghilang pada 25 Januari, kemudian disusul dengan kapal Minerve pada 27 Januari. Dua kapal berikutnya adalah K-129 dari Soviet dan USS Scorpion dari Amerika Serikat. Misteri penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut masih belum bisa dipecahkan.

3. Suara aneh dari Samudera Pasifik

Suara aneh memang selalu menakutkan, terlebih lagi jika berasal dari dasar laut di mana tidak ada makhluk yang bisa berbicara. Namun hal misterius ini pernah terjadi pada tahun 1997 di Samudra Pasifik bagian selatan.

Para ahli yang sedang meneliti lautan dikejutkan dengan suara “blop” dan “julia” yang terekam melalui frekuensi radio. Dilansir dari Wired, pada tahun 2005, peneliti mengumumkan bahwa kemungkinan suara tersebut berasal dari gunung es yang runtuh. Apakah kamu percaya?

4. Monumen Yonaguni di Jepang

Saat penjelajah sedang mencari hiu martil di Samudra Pasifik, mereka justru menemukan hal lain yang lebih besar. Ia adalah Monumen Yonaguni yang terletak di dekat negara Jepang. Monumen tersebut terlihat seperti bangunan kuno besar yang terbuat dari batu. Panjangnya 50 meter, sedangkan lebarnya 20 meter. Masyarakat meyakini bahwa itu merupakan hasil buatan tangan manusia. Menurut perkiraan para ahli, Monumen Yonaguni berusia lebih dari 9.000 tahun. Namun tidak ada yang tahu dari mana asalnya dan kenapa bangunan tersebut bisa tenggelam di dasar laut.

5. Devil’s Sea, pusaran laut yang mematikan

Devil’s Sea atau Dragon Triangle merupakan Ma no Umi, sebuah area lautan di Samudra Pasifik yang berdekatan dengan bagian selatan Jepang. Area ini termasuk ke dalam 12 pusaran laut terbesar di dunia bersama dengan Segitiga Bermuda.

Pusarannya sangat besar dan mematikan. Dilansir dari New Zealand Geogprapic, selama berabad-abad, sudah tak terhitung berapa banyak nelayan yang menjadi korbannya. Siapa pun yang masuk ke dalam Devil’s Sea akan menghilang tanpa jejak.

Tak hanya itu, area tersebut juga sering menarik pesawat ke dalamnya. Dari sumber yang sama, tercatat bahwa 20 kapal selam dan kapal besar lain hilang di sana selama perang dunia kedua.

Penuh Misteri, Kisah Pemilu Paling Curang dalam Sejarah Dunia

MISTERI DUNIA – Penuh Misteri, Kisah Pemilu Paling Curang dalam Sejarah Dunia. Sejarah dunia pernah mencatat beberapa pemilu curang yang pernah terjadi di seluruh dunia. Namun pemilu paling curang yang selama ini pernah tercatat berasal dari Afrika.

Pada tahun 1927, sekitar 95 tahun yang lalu, Republik Liberia di Afrika Barat mengadakan pemilihan umum dan pemilihan presiden. Dalam pemilihan presiden, kandidatnya adalah petahana Charles Dunbar Burgess King dari Partai True Whig yang berkuasa dan Thomas J. Faulkner dari Partai Rakyat oposisi.

Saat itu, Liberia memiliki 15.000 pemilih terdaftar menurut Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC). Namun, ketika pemungutan suara berakhir, King terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga dengan 96% (240.000) suara; dan Faulkner menerima 4% (9.000) suara.

Dengan kata lain, secara statistik, jumlah pemilih di Liberia pada tahun 1927 melebihi 1.660%! Dengan angka yang penuh misteri ini, Liberia akan terus mencatat rekor global dalam pemilu curang dan mungkin masih belum terpecahkan, seperti dikutip dari Front Page Africa dan All Africa.

Bertahun-tahun kemudian, Ketua Komisi Pemilihan Umum Liberia Francis Johnson-Morris (yang tidak memimpin pemilu tahun 1927) menyebut Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden Liberia tahun 1927 sebagai “pemilu paling curang”. Faktanya, pemilu Liberia tahun 1927 berhasil masuk dalam Guinness Book of Records sebagai “pemilu paling curang yang pernah dilaporkan dalam sejarah”.

Perkembangan Selanjutnya dan Sejarah Pemilu Liberia

Tak lama setelah pemilu Liberia tahun 1927 yang penuh misteri, Liga Bangsa-Bangsa (pendahulu Perserikatan Bangsa-Bangsa) memerintahkan penyelidikan atas tuduhan beragam yang dilakukan Faulkner bahwa anggota pemerintahan Partai True Whig menggunakan tenaga kerja budak di dalam negeri; menjual budak ke koloni Spanyol Fernando Po; dan melibatkan Tentara Liberia dalam prosesnya.

Meskipun tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan sepenuhnya, diketahui bahwa Presiden Liberia C.D.B. King dan Wakil Presiden Allen Yancy mengambil keuntungan dari kerja paksa, yang setara dengan perbudakan.

Pada tahap awal proses pemakzulan yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat Liberia terhadap Presiden King dan Wakil Presiden Yancy, mereka berdua segera mengundurkan diri. Kemudian Menteri Luar Negeri Liberia Edwin James Barclay menggantikan King sebagai Presiden Liberia, dengan James Skivring Smith Jr. sebagai Wakil Presiden.

Dampak lain dari pemilu Liberia yang “paling curang” pada tahun 1927 adalah seruan agar Liga Bangsa-Bangsa menjadi perwalian Liberia. Pada abad ke-21, perwalian PBB atas Liberia berarti kelompok internasional yang menjalankan Republik Liberia, didukung oleh dolar Amerika dan tentara asing dari seluruh dunia yang melindungi Liberia; sampai Liberia terbukti mampu menjalankan pemerintahannya sendiri.

Dikutip dari Africanews, Liberia memperoleh kemerdekaannya lebih dari satu abad sebelum negara-negara Afrika lainnya, dan sejak tahun 1847 telah memilih presidennya.

Dalam catatan sejarah dunia, negara Liberia “didirikan” pada tahun 1822 oleh mantan budak dan orang kulit hitam yang lahir bebas dari Amerika Serikat. Sejak didirikan itu, kekuasaan eksekutif di Persemakmuran Liberia dipegang oleh Gubernur Liberia hingga sebelum kemerdekaan.

Gubernur ditunjuk oleh American Colonization Society (ACS) yang mensponsori dan mengirim hampir 19.000 budak yang dibebaskan dan orang kulit hitam kelahiran Amerika ke Liberia.

Gubernur pertama Thomas Buchanan digantikan oleh gubernur kulit hitam pertama Joseph Jenkins Roberts yang terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama setelah kemerdekaan pada tahun 1847.

Konstitusi tahun 1847 dirancang berdasarkan hukum Amerika dan masyarakat adat tidak diberi hak pilih sampai terjadi kudeta militer tahun 1980 yang dipimpin oleh presiden adat pertama Samuel Doe.

Sebelum kudeta, hanya warga Amerika-Liberia yang terpilih sebagai presiden. Dan dari 24 presiden yang dimiliki Liberia, sepuluh diantaranya lahir di Amerika