Singkap Taktik Perang dalam Sejarah Dunia Kuno, Ada Bom Ular Berbisa

BERITA MISTERI DUNIA – Singkap Taktik Perang dalam Sejarah Dunia Kuno, Ada Bom Ular Berbisa. Selama manusia hidup di Bumi, mereka selalu menemukan alasan untuk saling berselisih, membunuh, atau berperang. Seiring berjalannya waktu, manusia pun menjadi cukup mahir dalam hal itu. Maka tidak mengherankan jika selama bertahun-tahun tentara menemukan beberapa cara yang cukup inventif untuk mendapatkan keuntungan dari musuh.

Sebagian besar strategi perang pun ditiru dan disempurnakan oleh tentara modern. Namun, cukup mengejutkan betapa kreatifnya tentara kuno dalam hal seni berperang.

Berikut adalah beberapa taktik peperangan kuno yang mengejutkan, tetapi sering kali efektif dalam sejarah dunia kuno.

Bangsa Het menerapkan perang biologis pada 1500 SM

Mungkin hanya ada satu hal yang lebih buruk dari perang kimia, dan itu adalah perang biologis. Sekadar menyebut perang biologis di media modern sudah cukup untuk membuat seseorang menjadi bergidik. Namun seperti halnya perang kimia, ini bukanlah taktik perang yang baru. Manusia telah melakukan perang biologis terhadap satu sama lain sejak zaman kuno.

Tentu saja, pada zaman dahulu, mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bakteri atau virus. Tapi orang di zaman kuno cukup pintar untuk menggabungkan dua hal. Ketika seseorang jatuh sakit, sering kali orang-orang di sekitar mereka segera mulai menunjukkan gejala yang sama.

Kasus perang biologis pertama tercatat dalam teks Het tahun 1500-1200 SM. Orang Het merujuk pada orang-orang yang menderita tularemia yang diusir ke negeri musuh. “Harapannya adalah agar mereka dapat menulari musuh,” tulis Robbie Mitchell di laman Ancient Origins. Taktik ini terbukti sangat efektif.

Ada juga hubungan antara penyebaran penyakit dan pembusukan bangkai hewan dan manusia. Sejak 400 SM, pemanah Scythian mencelupkan anak panah ke dalam tubuh yang membusuk dan darah yang tercemar kotoran. Bangsa Romawi kemudian mengikutinya dan mengadopsi praktik mencelupkan pedang mereka ke dalam darah dan kotoran yang membusuk.

Perang kimia sudah ada sejak abad ke-3 SM

Kita sering menganggap perang kimia sebagai tren yang relatif modern dalam sejarah dunia. Peperangan kimia memunculkan gambaran gas klorin yang digunakan selama Perang Dunia I, Agen Oranye di Vietnam, atau fosfor putih. Kami menganggap taktik peperangan kuno lebih terhormat.

Bukti paling awal penggunaan senjata kimia dalam peperangan berasal dari sekitar abad ke-3 SM. Buktinya ditemukan di situs Dura-Europos, yang terletak di Suriah di sepanjang Sungai Efrat.

Dura-Europos adalah kota Romawi yang jatuh ke tangan Kekaisaran Sasaniyah. Tidak ada sumber tertulis yang menggambarkan pengepungan Dura-Europos, tetapi bukti arkeologi memberikan gambaran yang mengerikan. Tampaknya orang-orang Sasania berusaha menembus tembok kota dengan membuat terowongan di bawahnya. Bangsa Romawi menangkapnya dan mulai menggali terowongan mereka sendiri sebagai tindakan balasan.

Ribuan Penumpang Terlantar di Pelabuhan Batu Ampar Batam

BERITA MISTERI DUNIA – Ribuan Penumpang Terlantar di Pelabuhan Batu Ampar Batam. Ribuan pemudik dari Batam tujuan Pelabuhan Belawan Medan, Sumatra Utara terlantar di Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Penyebabnya KM (Kapal Motor) Kelud Pelni terlambat bersandar.

Faisal salah seorang pemudik Batam mengelub kelelahan karena menunggu berjam-jam tanpa kepastian.

“Saya dari rumah sekitar 13.30, dengan buru-buru saya kira kapal sudah sandar,” kata Faisal.

Faisal hendak pulang ke kampung halamannya di Sumatera Utara bersama seluruh anggota keluarga. Ia tak sendiri, ada sekitar empat ribu calon penumpang yang bernasib sama.

Pengakuan lain datang dari Habibi. Ia mengaku sudah menunggu tanpa kepastian keberangkatan selama lebih dari tujuh jam.

“Awak datang jam 2 siang. Ini cuaca juga panas dan gerah. Kami diminta menunggu di tenda,” kata Habibi.

Para calon penumpang ini hanya diberi informasi bahwa kapal terlambat dari yang dijadwalkan. Pemberitahuan itu disampaikan melalui layanan pesan singkat (SMS) oleh Pelni.

”Yth. Penumpang KM. Kelud

Keberangkatan dari Batam tanggal 07/04 pukul 18.00 dimundurkan menjadi tanggal 07/04 pukul 20.00. Dimohon kepada para penumpang agar memasuki pelabuhan pukul 17.00.

Info hub 021 162/162 atau Whatsapp Official 08111621162. Terima kasih,” demikian pesan seperti yang ditunjukkan Habibi.

Sementra itu Kepala Cabang PT Pelayaran Indonesia (Pelni) Muhamad Iqbal saat dikonfirmasi tidak memberikan jawaban penyebab terjadinya keterlambatan kapal KM Kelud.

Ketika Arminius Membuat Malu Jenderal Romawi di Hutan Teutoburg

BERITA MISTERI DUNIA – Ketika Arminius Membuat Malu Jenderal Romawi di Hutan Teutoburg. Tidak ada yang lebih memalukan bagi Kekaisaran Romawi terkait serbuan suku Jermanik selain kehancuran tentara Romawi dalam Pertempuran Hutan Teutoburg pada tahun 9 Masehi.

Orang yang bertanggung jawab atas kekalahan pasukan Romawi ini adalah Arminius dari suku Cherusci (hidup sekitar tahun 18 SM-19 M).

Arminius dari Cherusci kini dipuji sebagai pahlawan nasional Jerman dan dipanggil Hermann. Arminius atau Hermann mungkin dibesarkan di kota Roma, tempat dia menjadi salah satu sandera anak-anak dari beberapa rampasan perang.

Lahir sekitar tahun 18 SM, Arminius adalah putra sulung kepala suku Cherusci Segimer. Untuk menjamin perdamaian dengan Roma, Segimer diperkirakan telah menyerahkan Arminius dan adiknya Flavus ke Roma sebagai sandera anak-anak.

Dibesarkan seperti bangsawan Romawi, dua bersaudara itu belajar bahasa Latin dan memperoleh pengalaman dalam peperangan Romawi. Kemungkinan besar kedua bersaudara itu bertempur bersama legiun di bawah pimpinan Tiberius Claudius Nero, anak tiri Kaisar Augustus, menumpas pemberontakan besar Pannonia dan Iliria pada sekitar tahun 7 M.

Sekitar tahun 8 M Arminius dipindahkan ke Rhine untuk bertugas di bawah Gubernur atau Jenderal Publius Quinctilius Varus. Misi Varus adalah mengubah Germania Magna (Jerman Raya), wilayah kesukuan di sebelah timur Rhine, menjadi provinsi Romawi yang utuh.

Arminius dari Cherusci tumbuh menjadi prajurit yang cakap dalam pasukan Romawi dan diberi tanggung jawab atas beberapa unit yang terdiri dari prajurit yang berasal dari tanah kelahirannya.

Namun ketika dia dikirim ke Germania untuk bergabung dengan Publius Quinctilius Varus, dia entah bagaimana merasakan panggilan dari tanah kelahirannya dan bangkit memberontak melawan Romawi dengan mengumpulkan suku-suku lain.

Sepanjang sejarah Romawi kuno, kekaisaran ini sejatinya telah banyak diganggu oleh serbuan beberapa suku Jermanik dari waktu ke waktu. Namun serbuan yang dipimpin oleh Arminius dari Cherusci adalah yang paling berdampak.

Arminius dari Cherusci menyergap Varus sang Gubernur dan Romawi dan menghancurkan tiga legiun tentara Romawi dalam Pertempuran Hutan Teutoburg. Hal ini mempunyai konsekuensi yang luas.

Kekalahan ini dianggap sebagai penghinaan terbesar bagi Roma dan kemudian melemahkan Kekaisaran Romawi Barat.

Sayangnya, Arminius dibunuh oleh orang dari sukunya sendiri, yang mungkin menjadi iri dengan pengaruhnya yang semakin besar terhadap Germania yang telah dibebaskan.
Berita Terbaru Hari Ini

Dua Kali Konflik Besar Maluku, Perang Saudara setelah Kemerdekaan RI

BERITA MISTERI DUNIA – Dua Kali Konflik Besar Maluku, Perang Saudara setelah Kemerdekaan RI. Maluku, yang kini telah terbagi menjadi dua provinsi (Maluku Utara dan Maluku), terdiri dari ribuan pulau yang sebagian besar berukuran kecil dan berpenduduk sedikit yang tersebar di wilayah luas yang dihuni oleh beragam masyarakat. Kelompok Hak Minoritas memperkirakan bahwa Maluku adalah rumah bagi hingga 131 bahasa asli.

Meskipun terdapat keragaman etnis, pada tahun 2019 provinsi ini hanya berpenduduk 1,7 juta jiwa. Hal ini menjadikan provinsi-provinsi di Maluku ini sebagai provinsi yang paling sedikit penduduknya dan kurang berkembang di Indonesia.

Dahulu, Maluku adalah hadiah gadang yang diperebutkan oleh negara-negara besar Eropa dari abad ke-16 hingga ke-19, di era globalisasi yang jauh lebih awal. Sasaran perjuangan besar ini, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Belanda, adalah pala dan cengkih yang membuat Kepulauan Maluku diberi julukan Kepulauan Rempah.

Masyarakat Maluku, dan khususnya Pulau Ambon yang paling padat penduduknya, disukai oleh Belanda karena kehebatan bela diri mereka. Mereka kemudian membentuk Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) yang sebagian anggotanya para lelaki Maluku.

Dalam Perang Dunia II, sekutu juga menganggap Ambon sebagai lokasi strategis yang signifikan, dan pasukan Australia serta Persemakmuran lainnya bekerja sama dengan KNIL untuk mempertahankannya dari invasi Jepang. Setelah direbut oleh Jepang pada tahun 1942, tempat ini menjadi lokasi salah satu kamp tawanan perang Jepang yang paling brutal.

Ini adalah sebuah fakta yang diakui dalam persidangan Kejahatan Perang di Tokyo. Saat ini, hal ini diperingati dengan sebuah permakaman yang indah dan terawat baik, yang dikenal secara lokal sebagai Permakaman Australia.

Pada tahun 1950 sebagian masyarakat Maluku mendeklarasikan kemerdekaan Republik Maluku Selatan (RMS) dari Indonesia. Pasukan Indonesia menggempur Maluku.

Perang saudara pun meletus. Lalu demi mencari keamanan, ribuan orang Maluku melakukan eksodus ke Belanda.

Konflik kembali terjadi di Maluku ketika ketegangan sektarian antara komunitas Muslim dan Kristen di Ambon meletus menjadi peperangan terbuka pada bulan Februari 1999.

Meminjam kata-kata dalam buku Christopher Koch tentang kekacauan tahun 1965, tahun 1999 adalah “tahun hidup berbahaya” yang kedua bagi Indonesia. Dia juga menyebut Ambon adalah salah satu yang paling brutal dari sekian banyak titik konflik yang berkobar di seluruh Nusantara setelah jatuhnya Suharto.

Perdamaian konflik Ambon akhirnya terwujud melalui Perjanjian Malino tahun 2002, setelah empat tahun konflik dan pengungsian sedikitnya 700.000 orang dan lebih dari 5.000 kematian.

Ambon telah dibangun kembali dan bangkit dari abu, meski masih terlihat sisa-sisa kerusakan, belum lagi bekas luka yang kurang terlihat dari mereka yang menjadi saksi pembantaian tersebut. Namun perdamaian tetap terjaga, dan Maluku sekali lagi menghilang dari sorotan internasional.

Kisah Menggemparkan Dunia: Pemuda Maluku Membajak Kereta di Belanda

BERITA MISTERI DUNIA – Sekelompok pemuda Maluku di Belanda pernah menggemparkan dunia. Pada tanggal 2 Desember 1975, sekelompok pemuda Maluku menjadi berita utama internasional karena membajak sebuah kereta api di Belanda bagian utara.

Para pemuda Maluku itu menyandera 50 penumpang dan membunuh masinis. Mereka kemudian dengan dingin mengeks ekusi dua penumpang di depan kamera televisi.

Para teroris itu menuntut bantuan Belanda dalam perjuangan untuk mendapatkan kembali kemerdekaan di kepulauan selatan Maluku. Itu adalah sebuah kepulauan yang direbut oleh tentara Indonesia tidak lama setelah Republik Maluku Selatan (RMS) mendeklarasikan kemerdekaannya pada bulan April 1950.

Tindakan dramatis tersebut adalah yang pertama dalam sejumlah penyanderaan yang mengguncang Belanda selama beberapa tahun berikutnya. Aksi pembajakan kereta itu menandai salah satu ancaman paling serius terhadap keamanan sipil Belanda pada periode pascaperang.

“Ini benar-benar mengerikan,” kenang Krijn Reitsma, yang bekerja di Amsterdam pada saat itu, “Mereka menyandera banyak orang yang tidak bersalah dan membunuh beberapa dari mereka secara langsung. Kami lega karena tidak ada lagi yang terbunuh.”

“Sungguh mengerikan ketika ada orang yang terbunuh,” kata Jootje Sinai, generasi kedua orang Belanda asal Maluku. “Anda memahami apa yang mereka perjuangkan tetapi tidak mengerti mengapa mereka harus membunuh orang. Itu adalah saat yang mengerikan dan saya berharap hal itu tidak pernah terjadi. lagi.”

Saat ini, puluhan tahun setelah drama teroris terakhir di akhir tahun tujuh puluhan, dan seiring dengan perlahan-lahan Indonesia bergerak menuju demokrasi, prospek otonomi yang lebih besar atau bahkan kemerdekaan Maluku tampak lebih cerah dibandingkan sebelumnya. Namun banyak warga Maluku yang tinggal di Belanda telah kehilangan semangat nasionalis yang berkobar kuat sekian dekade lalu.

“Saya tahu bahwa sejarah saya ada hubungannya dengan gagasan kemerdekaan Maluku, tetapi saya tidak lagi percaya pada gagasan itu,” keluh generasi kedua warga Belanda-Maluku Charley Behoekoe Nam Radja.

“Saya percaya pada gagasan itu ketika saya masih muda. Saya punya cita-cita lain sekarang, seperti mencoba membuat Belanda menjadi masyarakat multikultural yang lebih sukses,” ujarnya lagi.

Setelah lebih dari setengah abad tinggal di Belanda, komunitas Maluku di Belanda perlahan-lahan menyerah pada impian puluhan tahun mereka untuk berkemas dan kembali ke Maluku Selatan yang merdeka. Mereka kini lebih memilih berjuang untuk sukses di dunia Belanda abad ke-21 yang semakin kompleks.

Kisah komunitas Maluku di Belanda adalah kisah yang panjang dan rumit, dan berakar pada ekspansionisme komersial sejak masa awal kemerdekaan Belanda. Tahun 2024 menandai peringatan 425 tahun kedatangan kapal Belanda pertama di Kepulauan Rempah-Rempah.

Sejak dahulu kala, Maluku merupakan pemasok utama cengkih dan pala untuk pasar dunia. Pada awal abad ketujuh belas Perusahaan Hindia Belanda Bersatu, Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC), memperoleh monopoli atas ekspor cengkih dari Hindia. VOC melakukan ekspansi secara finansial dan geografis, sehingga hampir seluruh kepulauan Indonesia berada di bawah kendalinya selama abad ke-17 dan ke-18.

Dipimpin Attila, Apakah Suku Hun Benar-Benar Brutal dan Mematikan?

BERITA TERBARU HARI INI – Dipimpin Attila, Apakah Suku Hun Benar-Benar Brutal dan Mematikan?. Kejam dan tidak dapat diprediksi, hanya sedikit pasukan yang sama menakutkannya dengan pasukan Hun dalam sejarah dunia.

Turun ke kota seperti angin puyuh dari neraka, para penunggang kuda yang buas membunuh tanpa pandang bulu. Mereka menumpas siapa saja, entah itu pejuang maupun warga sipil, pria dan wanita, orang dewasa dan anak-anak.

Dengan kecerdasan militer ini, Suku Hun menciptakan sebuah kerajaan yang membentang dari timur ke barat, Laut Kaspia hingga Sungai Rhine. Dan utara ke selatan, dari Laut Baltik hingga Laut Hitam. Keluasan sepenuhnya kerajaan ini dicapai di bawah pemimpin kuat suku Hun, Attila, Scourge of God.

Suku Hun sangat ditakuti, bahkan mereka dianggap sebagai mimpi buruk bangsa Romawi. Apa yang membuat mereka begitu menakutkan?

Baru-baru ini, para sejarawan mulai mengkaji ulang citra Suku Hun. Secara keseluruhan, Suku Hun adalah suku yang buta huruf. Mereka tidak meninggalkan bukti tertulis tentang sejarah mereka. Apa yang kita ketahui tentang Suku Hun terutama berasal dari komentar-komentar yang ditulis oleh orang Romawi.

“Mereka sering menjadi korban serangan Suku Hun,” tulis Kerry Sullivan di laman Ancient Origins.

Tidak diragukan lagi, bangsa Hun adalah pejuang yang ganas. Tapi apakah mereka benar-benar brutal dan biadab seperti yang dicatat oleh sejarah dunia?

Suku Hun dan propaganda Romawi

“Kita mengetahui dari tradisi lama perihal asal-usul Suku Hun. Filimer, Raja Goth, putra Gadaric Agung, menemukan penyihir di tengah bangsanya. Karena mencurigai wanita-wanita ini, dia mengusir mereka dari tengah-tengah sukunya. Filimer memaksa mereka untuk mengembara di pengasingan jauh dari pasukannya.

Di sana roh-roh najis, yang melihat mereka saat mereka mengembara di padang gurun, memberikan pelukan kepada mereka. Roh tersebut memperanakkan ras yang buas ini.

Ras ini mula-mula tinggal di rawa-rawa. Mereka adalah suku yang kerdil, kotor dan lemah, hampir tidak seperti manusia dan tidak mempunyai bahasa.”

Jadi, asal-usul suku Hun dikaitkan dengan perkawinan penyihir dan setan. Deskripsi ini ditulis pada abad ke-6 M oleh birokrat Romawi Jordanes, sekitar satu abad setelah bangsa Hun memicu Migrasi Besar-besaran. Migrasi itu dipercaya menjadi faktor utama jatuhnya Romawi.

Yokai Mitologi Jepang di Balik Raja Iblis Dalam ‘Demon Slayer’

BERITA MISTERI DUNIA – Yokai Mitologi Jepang di Balik Raja Iblis Dalam ‘Demon Slayer’. “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba”, serial manga Kekaisaran Jepang yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2016, dengan cepat menjadi salah satu waralaba media yang paling sukses hingga saat ini.

Serial ini mengisahkan tentang remaja Tanjiro Kamado, yang menjadi pembasmi iblis setelah keluarganya dibantai dan adik perempuannya, Nezuko, berubah menjadi iblis.

Sepanjang rangkaian, Tanjiro dan teman-temannya bertemu dengan berbagai macam monster. Banyak di antaranya yang menyerupai iblis, atau oni, dari cerita rakyat Jepang.

Salah satu tokoh penting dalam serial tersebut adalah adalah tokoh antagonis Muzan Kibutsuji. Raja iblis yang penuh teka-teki ini dikenal karena kekejamannya, kecerdikannya, dan kekuatannya yang luar biasa.

Dia memiliki kekuatan yang luar biasa dan merupakan ancaman besar bagi para utama utama dalam upaya mereka untuk membasmi kejahatan.

Menurut Anne Taylor, dilansir dari lamanNational Geographic, kemampuan dapat berubah bentuk Muzan Kibutsuji dan kekuatannya yang lain identik dengan Nurarihyon, yokai legendaris di Kekaisaran Jepang.

“[Yokai] umumnya menempati zona spiritual di suatu tempat di antara kami (dewa-dewa Shinto atau roh) dan oni,” kata John Pavel Kehlen, profesor sastra Asia di Universitas Soka Amerika.

Mereka tidak berada di surga atau di neraka, Kehlen melanjutkan, “tetapi hidup di dunia manusia karena mereka memiliki keterikatan yang masih ada, entah itu kemarahan, obsesi romantis, nafsu, atau keinginan untuk membodohi orang.”

Meskipun asalnya tak jelas, Nurarihyon telah memikat banyak orang dan mengilhami berbagai karya dalam budaya populer.

Sejak munculnya dalam cerita-cerita tradisional Jepang hingga adaptasinya dalam berbagai karya modern—seperti “GeGeGe no Kitarō”, “Nura: Rise of the Yokai Clan“, “Hozuki’s Coolheadedness“, dan novel grafis seperti “Nurarihyon no Mago” dan “The Haunted Bookstore:Gateway to a Parallel Universe.“—peran Nurarihyon telah menjadi simbol dari dunia yokai dan memperkaya warisan budaya Jepang.

Keberadaannya juga sering digunakan sebagai elemen plot yang penting dalam berbagai cerita yang syarat akan keajaiban dan kegelapan.

Transfer Informasi ke Wahana Antariksa Bisa Secepat Kecepatan Cahaya

BERITA TERBARU HARI INI – Transfer Informasi ke Wahana Antariksa Bisa Secepat Kecepatan Cahaya. Untuk sampai ke planet merah Mars, kita harus menempuh jarak ratusan juta kilometer jauhnya. Belum ada manusia yang pernah ke sana, namun peralatan kita beroperasi di sana untuk memberikan wawasan tentang Mars.

Semua informasi dari Mars ke Bumi atau perintah dari Bumi ke peralatan manusia di Mars tidak instan. Karena jaraknya yang jauh, informasi atau perintah membutuhkan waktu sekitar 15 menit sekali.

Jeda ini membuat para ilmuwan sulit mendapatkan data dengan waktu yang aktual dari perangkat di Mars. Belum lagi, hanya ada sedikit perangkat komunikasi untuk berkomunikasi dengan wahana di luar angkasa lainnya seperti Deep Space Network (DSN). Tidak jarang, antena sangat sibuk yang membuat arus komunikasi semakin terjeda.

Dalam laman NASA, sistem komunikasi antara Bumi, Mars, atau wahana antariksa lainnya ditentukan berdasarkan sinyal. Antena dapat mengirim atau menerima. DSN sendiri akan sangat sibuk melacak sinyal-sinyal yang ada di luar angkasa.

Sebagai jalan, para ilmuwan belakangan mengembangkan alternatif lain: melalui gelombang listrik. Cara ini bisa memanipulasi informasi magnetik menjadi sinyal cahaya terpolarisasi. Jika diterapkan, tentunya merevolusi telekomunikasi optik jarak jauh, termasuk perangkat kita yang ada di Mars.

Sekelompok peneliti meyakini, sistem komunikasi melalui gelombang listrik mungkin cara yang lebih baik. Bahkan, kemungkinan transfer komunikasi jarak jauh Bumi-Mars bisa dalam kecepatan cahaya.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature bertajuk “Controlling the helicity of light by electrical magnetization switching”. Makalah ini dipublikasikan pada 27 Maret dan ditulis oleh berbagai peneliti dari berbagai negara.

Upaya ini melibatkan spintronik, yakni proses fisik untuk membawa informasi. Spintronik dapat memanipulasi putaran elektron untuk menyimpan dan memproses informasi, sekaligus mengatasi hambatan.

“Selama beberapa dekade kita berkhayal dan memprediksi perangkat spintronik suhu ruangan yang melampaui ketahanan magnetor dan sekadar menyimpan informasi,” kata rekan penulis studi, Igor Žutić, Profesor Fisika di University at Buffalo.

Gelombang listrik akan digunakan untuk transfer informasi putaran dari elektron ke foton. Partikel yang dibawa membentuk cahaya Agen Togel, sehingga informasi bisa dibawa dalam jarak jauh dan berkecepatan tinggi.

Keunggulan dari cara ini bisa bebas tanpa suhu ruang, tidak memerlukan medan magnet, dan memiliki kemampuan kontrol listrik yang canggih. Transfer infromasi ini membuka akses untuk berbagai penerapan, termasuk komunikasi ultracepat dan teknologi kuantum.

“Dengan penemuan tim ini, impian kami menjadi kenyataan,” kata Žutić, dilansir

Apakah Suku Amazon di Yunani Kuno adalah Lesbian atau Transgender?

BERITA TERBARU HARI INI – Apakah Suku Amazon di Yunani Kuno adalah Lesbian atau Transgender?. Suku Amazon di Yunani kuno pertama kali muncul dalam literatur klasik hampir 3.000 tahun yang lalu. Sejak saat itu suku kuno ini terus menginspirasi gerakan feminis, lesbian, dan transgender hingga saat ini.

Namun kurangnya bukti arkeologis yang kuat berarti bahwa para sejarawan masih sangat sedikit memahami tentang para wanita pejuang legendaris ini. Dan beberapa ahli berpendapat bahwa mereka hanyalah makhluk mitos yang tidak pernah benar-benar ada.

Terlepas dari apakah itu nyata atau fiksi, suku Amazon terus-menerus ditata ulang dan disesuaikan dengan berbagai kelompok gender yang tidak menyesuaikan diri selama bertahun-tahun. Dalam upaya menguraikan sejarah kompleks ini, Journal of Lesbian Studies baru-baru ini menerbitkan terbitan khusus yang didedikasikan untuk warisan suku Amazon.

Siapakah suku Amazon itu?

Seperti di banyak masyarakat, perempuan di Yunani kuno diharapkan menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga, membesarkan anak, dan mengurus urusan rumah tangga. “Namun dimulai dari Homer, penulis Yunani paling awal yang diketahui, kisah-kisah suku Amazon muncul di luar dugaan tersebut,” tulis Walter Duvall Penrose Jr, penulis pengantar edisi khusus jurnal ini.

Pertama kali disebutkan dalam Iliad pada abad kedelapan SM, kelompok perempuan yang penuh teka-teki ini dijadikan referensi oleh banyak penulis berikutnya selama 700 tahun berikutnya. Menurut Penrose Jr, “literatur Yunani kuno merinci bagaimana suku Amazon menantang patriarki, hidup tanpa laki-laki, dan mengalahkan musuh laki-laki mereka.”

Suku Amazon berperang dan berburu, tugas yang secara normatif diberikan kepada manusia di Yunani kuno,” jelasnya. Oleh karena itu, “dalam legenda dan ikonografi Yunani kuno, suku Amazon dipahami sebagai individu yang tidak menyesuaikan diri secara gender”.

Asal muasal wanita-wanita perintis ini tidak diketahui. Namun beberapa pakar percaya bahwa suku Amazon – atau setidaknya legenda mereka – terkait dengan prajurit wanita Scythian dan Thracian kuno, yang bukti arkeologisnya memang ada.

Persisnya bagaimana mereka melestarikan masyarakat khusus perempuan masih menjadi misteri. Meskipun demikian, beberapa petunjuk yang agak radikal dapat ditemukan dalam tulisan beberapa penulis Yunani.

Filsuf dan ahli geografi abad pertama SM, Strabo, misalnya, menulis bahwa suku Amazon melakukan hubungan seks dengan kelompok pria tetangganya setahun sekali, biasanya pada musim semi. Setiap anak perempuan yang lahir dari pertemuan ini akan diasuh oleh para pejuang perempuan itu, sedangkan bayi laki-laki akan dikirim untuk tinggal bersama ayah mereka.

“Selama sisa tahun ini, Strabo menceritakan bahwa suku Amazon hidup mandiri dari manusia, bertani, beternak kuda, berburu, dan berperang,” jelas Penrose Jr.

Apakah suku Amazon lesbian atau transgender?

Bertambahnya Keragaman Spesies Burung di Indonesia

BERITA MISTERI DUNIA – Bertambahnya Keragaman Spesies Burung di Indonesia. Jumlah spesies burung di Indonesia mengalami penambahan pada 2024. Terdapat dua hal yang memengaruhi perubahan tersebut, yakni perubahan taksa dan catatan sebaran baru.

Penambahan jumlah spesies burung ini turut memengaruhi pergantian status keterancaman pada sejumlah burung di Indonesia, demikian rilis dari Burung Indonesia.

Conservation Partnership Adviser Burung Indonesia Ria Saryanthi mengatakan, jumlah spesies burung di Indonesia kembali bertambah, yakni sebanyak 1.836 spesies yang artinya bertambah sebanyak 10 spesies dibandingkan dengan total jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1.826 spesies

Perubahan ini juga turut memengaruhi jumlah spesies burung endemis di Indonesia, yakni bertambah satu spesies yang mana pada tahun sebelumnya berjumlah 541 spesies. Sehingga, pada tahun ini jumlah spesies burung endemis sebanyak 542 spesies.

Terdapat sembilan spesies burung baru yang menjadi hasil pemecahan taksa dari delapan spesies burung. Burung kacamata morotai (Zosterops dehaani) yang dipisahkan dari kacamata halmahera (Zosterops atriceps) berdasarkan perbedaan morfologi, bioakustik, dan ekologi menjadi salah satu contohnya.

Pada tahun ini terdapat lima spesies burung yang menjadi catatan baru untuk wilayah Indonesia:

(1) Camar paruh-ramping (Larus genei)

(2) Uncal kalimantan (Macropygia tenuirostris)