Misteri Artefak Setengah Lingkaran Berusia 150 Tahun Terpecahkan

BERITA TERBARU HARI INI – Misteri Artefak Setengah Lingkaran Berusia 150 Tahun Terpecahkan. Selama lebih dari 150 tahun, misteri artefak setengah lingkaran aneh dari Zaman Batu Prancis telah membingungkan para ilmuwan. Bentuk tersebut terdapat pada ukiran tanduk yang mirip tombak yang mungkin digunakan sebagai proyektil pada masa itu.

Sekarang eksperimen modern yang menyelidiki artefak ini mungkin telah mengungkapkan misteri artefak setengah lingkaran tersebut. Mereka kemungkinan besar dibuat untuk menjadi pegangan jari orang-orang zaman Paleolitik untuk menjadikannya seperti tombak, menurut temuan mereka.

Hasil penelitian baru tersebut telah dijelakan di jurnal Paleolithic Archaeology belum lama ini. Makalah tersebut diterbitkan dengan judul “Exploring the Possible Function of Paleolithic Open Rings as Spearthrower Finger Loops.”

Penemuan itu dilakukan dengan menggunakan perangkat serupa berbentuk bulan sabit untuk melemparkan proyektil seperti anak panah ke sasaran panahan.

Keberhasilan uji coba ini menunjukkan bahwa benda-benda tersebut pernah dipasang pada pelempar tombak kayu yang sekarang sudah lapuk. Senjata tersebut terbuat dari tanduk rusa dan disebut “open rings”.

Senjata yang juga dikenal sebagai atlatl itu, digunakan untuk melempar anak panah besar dengan kecepatan tinggi.

Meskipun penemuan tersebut belum diverifikasi dengan menemukan atlatl Paleolitik dengan sepasang cincin terbuka, “sebagian besar kami telah meyakinkan diri kami sendiri,” kata rekan penulis studi Justin Garnett.

Garnett adalah seorang mahasiswa doktoral di bidang arkeologi di University of Kansas yang melakukan penelitian dengan rekan penulis Frederic Sellet, yang juga seorang arkeolog di universitas.

“Cincin itu berasal dari jenis situs di mana perawatan gigi akan dilakukan, dan mereka terlihat seperti lingkaran jari dan berfungsi dengan baik sebagai lingkaran jari,” kata Garnett kepada Live Science melalui email.

Lingkaran jari pada artefak tersebut artinya, lubang tersebut digunakan sebagai tempat memasukan jari. Dengan kemungkinan tersebut, menurut mereka, misteri artefak setengah lingkaran pada artefak telah terpecahkan.

“Karena itu, kita harus selalu berhati-hati saat menetapkan fungsi pada artefak prasejarah — selalu ada kemungkinan kita salah.”

Mengungkap Kisah-Kisah Mistis dalam Sejarah Kekaisaran Ottoman

MISTERI DUNIA – Mengungkap Kisah-Kisah Mistis dalam Sejarah Kekaisaran Ottoman. Di balik sejarah Kekaisaran Ottoman yang panjang dan kaya, terdapat kisah-kisah mistis yang jarang diketahui oleh khalayak umum.

Di dunia akademis, ilmu gaib Ottoman telah diteliti secara sporadis sejak tahun 1990-an. Namun, perhatian yang lebih besar terhadap ilmu gaib dan supranatural Ottoman baru diberikan pada tahun 2010-an.

Lantas, seperti apa kisah-kisah mistis yang beredar di Kekaisaran Ottoman? Dan apakah sebagian besar masyarakat kala itu mempercayainya?

Literatur Aja’ib Kekaisaran Ottoman

Menurut Rama Narendra, dilansir dari lamanHistoryHub, salah satu sumber supranatural Ottoman yang paling utama adalah “aja’ib

Literatur aja’ib adalah sebuah genre sastra Islam yang berakar pada abad ke-9, meskipun baru berkembang pesat pada abad ke-13 dan ke-14 dengan kemunculan penulis sohor al-Qazwini (1203-1283) dan al-Dimashqi (wafat 1327),” kata Narendra.

Literatur ini terdiri dari cerita-cerita kecil atau anekdot tentang keajaiban dunia, seperti kisah-kisah jin, raksasa, putri duyung, bukit yang bisa bergerak, dan cermin ajaib. Literatur ini juga membahas keajaiban ‘alamiah’ seperti kembar siam dan hermafrodit.

Dibandingkan dengan era sebelumnya, penulis Ottoman hanya menghasilkan karya sastra aja’ib yang relatif sedikit.

Beberapa literatur aja’ib Kekaisaran Ottoman kebanyakan berasal dari abad ke-15 hingga ke-16. Penulis seperti Yazıcıoglu Ahmed Bican, Asik Mehmed, atau Cinani, menciptakan karya-karyanya dengan berbagai kisah orisinil dari Balkan dan bagian lain Kekaisaran.

Sastra Aja’ib mulai ditinggalkan pada abad ke-18, dengan sebagian besar karya sastra yang diterbitkan adalah reproduksi dari karya-karya yang lebih tua. Tidak diketahui pasti mengapa hal ini terjadi.

Namun, Narendra menduga, “salah satu alasannya adalah pendekatan ‘rasionalis’ yang semakin meningkat dari kaum intelektual Ottoman yang dipengaruhi oleh pemikiran Pencerahan membuat sedikit ruang untuk keajaiban yang luar biasa, meskipun mereka tidak sepenuhnya menyangkal keberadaannya.”

Kendati demikian, tidak berarti literatur aja’ib hilang dari kekaisaran Ottoman. Karya-karya tersebut masih beredar luas dan secara teratur dipesan oleh para pangeran dan pejabat tinggi. Hanya saja jumlah karya aja’ib yang diterbitkan merosot.

Abraham Samad: Bagi Kami di KPK, Teror Itu seperti Sarapan Pagi

MISTERI DUNIA – Abraham Samad: Bagi Kami di KPK, Teror Itu seperti Sarapan Pagi. Entah keyakinan apa yang ada di pikiran Abraham Samad bahwa dirinya memang ditakdirkan memimpin lembaga sekelas Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Bayangkan saja, dua kali gagal dalam seleksi calon pimpinan KPK tak membuatnya mundur dan mengubur mimpi bergabung di lembaga itu.

Lahir pada 27 November 1966 di Makassar, Sulawesi Selatan, Abraham Samad sudah ditinggal ayahnya, Andi Samad saat menginjak usia sembilan tahun. Sebagai anak yatim, ia dididik ibunya untuk hidup mandiri, tidak minder, dan kuat.

Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional, Makassar pada tahun 1980, Abraham semakin tumbuh menjadi sosok pemberani, kritis, dan peduli sesama teman sekolahnya.

Wataknya yang tidak mengenal kompromi terhadap segala yang dianggap menyimpang kian terbentuk ketika memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Cendrawasih, Makassar, tahun 1983. Bahkan, karena ingin membela kawan kerap membuat Abraham terlibat perkelahian dengan siswa lain.

Lulus SMA pada usia 17 tahun, ia langsung melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia menggondol gelar sarjana hukum pada usia 26 tahun. Keseriusannya mendalami ilmu hukum dia perlihatkan dengan meneruskan pendidikan magister dan doktor hukum dari kampus yang sama.

Sejak kuliah di fakultas hukum, batin Abraham penuh konflik akan masa depannya. Ibunya berharap setelah lulus sarjana hukum dia menjadi pegawai negeri atau birokrat. Tapi jiwa Abraham yang kuat akan pendirian memutuskan menjadi advokat. Menurut dia, banyak persoalan hukum yang belum berjalan semestinya dan banyak terjadi ketidakadilan terhadap kaum lemah.

Pada usia 30 tahun, dia memulai karier menjadi advokat. Ia mencoba menerapkan ilmu di bangku kuliah untuk menangani berbagai kasus. Dia tumbuh menjadi advokat yang vokal setelah juga memutuskan menjadi aktivis antikorupsi.

Abraham kemudian menggagas mendirikan Anti Corruption Committee (ACC) di Sulawesi Selatan di mana dia menjadi koordinator. LSM ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi di Sulawesi Selatan serta mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik serta sistem pelayanan publik yang maksimal.

Salah satu kasus korupsi yang pernah dia bongkar yakni kasus yang melibatkan Wali Kota Makassar. Akibat langkahnya itu, rumah dan tempat usaha milik istrinya dirusak sekelompok orang. Sejak itu pula dia dikenal sebagai tokoh antikorupsi dari luar Jawa.

Tak sampai di situ, Abraham kemudian berusaha menapak lebih jauh dengan mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Usaha pertama dilakukan pada tahun 2007 di mana saat itu dia tidak lolos dalam seleksi dan Antasari Azhar kemudian terpilih sebagai Ketua KPK.

Usaha kedua dilakukan tahun 2010 ketika mendaftar sebagai calon pimpinan pengganti Antasari. Lagi-lagi dia tersingkir. Dalam dua kali upaya itu, namanya tidak lolos sebagai calon yang akan diuji oleh Komisi III DPR.

Tak hanya gagal memimpin KPK, Abraham juga pernah merasakan kepahitan saat mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Komisi Yudisial di mana dia lagi-lagi gagal.

Tak mau menyerah, pada 2011 dia kembali mendaftarkan diri sebagai capim KPK. Hasilnya, meskipun hanya menduduki peringkat kelima hasil uji Panitia Seleksi (Pansel), dia bukan hanya lolos, tapi langsung didapuk sebagai Ketua KPK menggantikan Busyro Muqoddas.

Pada umur 45 tahun, Abraham terpilih menjadi Ketua KPK dengan perolehan suara terbanyak. Ketua KPK termuda ini meraih 43 suara dari total 56 suara dalam proses pemungutan suara di Komisi Hukum DPR RI pada 3 Desember 2011. Bersama jajaran pimpinan KPK lainnya, Abraham dilantik di Istana Negara oleh Presiden SBY pada 16 Desember 2011.

Sepanjang menjabat sebagai Ketua KPK, suami dari Indriana serta ayah dari Nasya Thahira dan Syed Yasin Rantisi ini telah membongkar sejumlah kasus kakap, seperti kasus korupsi Wisma Atlet, kasus Hambalang, gratifikasi impor daging sapi, gratifikasi SKK Migas dan kasus pengaturan Pilkada Kabupaten Lebak.

Kariernya di KPK terhenti setelah pada 17 Februari 2015, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menetapkan Abraham sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen dan Presiden Joko Widodo memberhentikan sementara Abraham dari posisi Ketua KPK. Abraham pun kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri.

Muncul dugaan bahwa penetapan Abraham sebagai tersangka adalah buah dari langkah KPK yang menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi, di mana yang bersangkutan merupakan calon Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi ke DPR.

Belakangan, Jaksa Agung HM Prasetyo memutuskan untuk mengesampingkan (deponering) perkara yang melibatkan Abraham. Jaksa Agung beralasan, jika proses hukum kasus ini diteruskan akan sangat berpengaruh terhadap semangat pemberantasan korupsi di Indonesia.

Lantas, apakah setelah tak lagi di KPK langkah Abraham melawan korupsi di Tanah Air ikut terhenti?

Suka Berantem Demi Membela Teman

Sejak kapan jiwa antikorupsi Abang mulai tumbuh dan apa yang menjadi momentumnya?

Begini, saya ini dari kuliah juga jadi aktivis ya, pernah jadi ketua senat dan lain sebagainya. Pada saat saya jadi aktivis di zaman kemahasiswaan itu kan masih rezim Orde Baru, masih rezim yang sangat represif, yang kebebasan semua dibungkam. Jadi kita terbiasa menghadapi tekanan, tantangan.

Karena terbiasa menghadapi tantangan, tekanan, sehingga perasaan kita, jiwa kita, itu adalah jiwa-jiwa untuk selalu melawan tekanan, kezaliman, melawan kezaliman. Melawan keotoritarian pada saat itu. Jadi itu terbentuk di masa kuliah sebenarnya karena ada situasi.

Semua orang tahu pada saat itu betapa represifnya rezim Orde Baru. Jadi dunia kampus, dunia kemahasiswaan, dunia aktivis itu betul-betul mendapatkan ruang yang luar biasa menghadapi rezim itu.

Jadi momentumnya ketika kuliah ya?

Iya, ketika itu beda dengan sekarang. Kalau sekarang mungkin orang sudah mengalami situasi yang berubah ya, semua serba enak. Kita ceritalah setelah reformasi itu kan sudah nggak ada penindasan, tidak ada pengekangan, pembungkaman. Walaupun sekarang terjadi lagi, orang sekarang dibungkam lagi, dilarang bicara. Kadang-kadang orang dikriminalisasi.

Tapi pernah kita merasakan kebebasan, ketika 1998, 1999 ya, waktu baru selesai reformasi. Jadi itu bedanya sebenarnya, situasi kondisi itulah yang menyebabkan mungkin generasi saya, generasi Baby Boomers mungkin ya. Itu memang kalau dilihat bukan cuma saya yang tipikalnya begitu-begitu, karena pernah mengalami kondisi yang berat dan selalu harus melawan.

Lantas, apakah benar Abang siap pasang badan secara fisik demi membela teman waktu sekolah dulu?

Jadi begini, dulu saya kan di Makassar, bandel-bandel juga nih kita, tapi bandel-bandel dalam artian positif. Bandel-bandelnya suka berantem kan. Jadi selain memang saya suka berantem gitu, suka bela teman, sebenarnya kalau saya hitung-hitung ya, berantem itu bukan karena persoalan saya.

Karena orang lain?

Iya persoalan orang lain. Maka saya pikir sekarang, goblok juga dulu saya ini ya, berantem kok bukan persoalan saya, tapi sudahlah. Itu solidaritas ya, rasa membela teman-teman. Itu yang pertama.

Kemudian yang kedua, dulu ada tradisi di Makassar. Tapi sekali lagi ini jangan dicontoh ya, tidak selamanya tradisi itu betul. Tapi dulu ada semacam tradisi di Makassar, anak laki-laki itu nggak boleh pulang ke rumahnya terus nangis, lapor sama orangtuanya bahwa aku digebukin. Pasti orangtuanya bilang, kamu kembali lagi gebukin dia.

Jadi nggak boleh dulu laki-laki di Makassar tuh, nggak boleh manja gitu. Jadi mungkin itu ya, ada kultur begitu. Sebenarnya itu yang melatarbelakangi.

Kemudian yang ketiga, waktu SMA saya ini olahraganya tinju. Kalau Anda lihat di jidat saya sudah pernah dijahit nih, pecah ya. Hidung saya, apa semua, jadi terbiasalah dengan begitu. Saya itu berhenti olahraga tinju ketika saya masuk kuliah di Unhas.

Zaman saya itu, kita itu ada penilaian di tiga semester. Kalau di tiga semester itu kita tidak capai IPK-nya 3,6 atau berapa ya lupa. Kalau kita nggak sampai itu bisa drop out. Sehingga pada saat itu saya tinggalkanlah olahraga tinju karena saya harus konsentrasi supaya bisa lolos dari tiga semester itu.

Yang jelas sekarang jadi pemberani gara-gara berantem itu?

Ya mungkin begitu. Lebih kepada, saya nnggak sebut sebagai pemberani, lebih sportivitas, membela kebenaran. Jadi kita berantem dulu itu karena di kepala kita sedang membela kebenaran. Sebenarnya itu intinya.

Di kepala saya dulu, ketika saya berantem membela teman saya yang dianiaya, saya selalu mempersepsikan saya sedang membela kebenaran. Jadi itu intinya sebenarnya. Itu persepsi di kepala saya pada saat itu.

Ketika saya membantu teman saya, selalu saya melihat posisi teman saya ini dalam posisi yang tidak berdaya, gitu ya. Jadi saya harus membantunya. Sampai sekarang pun mungkin ada sebagian kecil, namanya dunia anak-anak di SD itu biasa kayak hukum rimba, siapa yang paling kuat itu yang menguasai.

Kalau sekarang istilahnya di-bully. Di zaman SMA itu banyak teman-teman yang lemah, itu sering di-bully. Nah itu saya ambil alih posisi itu. Maksudnya saya lawan itu orang yang bully. Sebenarnya gitu. Tapi sekali lagi, nggak boleh dicontoh ya.

Dua Kali Gagal Sebelum Memimpin KPK

Lulus sebagai sarjana hukum, Abang memutuskan jadi advokat, kenapa tidak jadi hakim atau jaksa?

Jadi begini, saya itu kan tertarik melihat advokat, kenapa? Penegak hukum itu bisa advokat ya, pengacara, bisa hakim, bisa jaksa, bisa polisi. Tapi saya lihat ketiganya ini, hakim, jaksa, polisi ini kan bagian dari pemerintah, itu yang saya tangkap dulu ya.

Jadi kalau kita jadi hakim, jadi jaksa, jadi polisi, itu kan kita masuk ke dalam sistem ya. Kita tidak bisa independen. Maka saya memilih pada saat itu untuk jadi advokat. Sebenarnya itu intinya, sederhana kan?

Jadi saya pikir mungkin dengan jadi advokat saya bisa lebih banyak berbuat untuk orang banyak, membela orang banyak. Itu di benak saya sih sebenarnya pada saat itu. Dan saya melihat banyak ketidakadilan pada waktu saya zaman kuliah kan? Keliling-keliling biasa ke daerah-daerah kan, zaman saya mahasiswa kemana-mana.

Kan pada saat itu rezim sangat represif, banyak melakukan penindasan. Rakyat yang ditindas oleh penguasa, oleh aparat. Saya kan melihat dengan mata kepala sendiri. Sehingga mulailah pada saat itu saya berpikir bagaimana saya membantu orang ini? Sebenarnya sederhana saja.

Abang dua kali gagal dalam seleksi pimpinan KPK, namun tidak membuat Abang mundur, apa yang membuat Abang yakin bakal bisa lolos jadi pimpinan KPK?

Saya itu kan selain advokat juga aktivis antikorupsi di Sulsel ya, di Makassar. Saya juga termasuk salah seorang ketika Undang-Undang KPK pertama mau dibuat ya, yang diundang dari Makassar untuk memberikan masukan-masukan, rumusan-rumusan pertamanya, draft-draft akademiknya.

Maka pada saat itu saya melihat mungkin saya membayangkan ya, waktu undang-undang itu disahkan, inilah tempat yang paling tepat buat saya. Karena saya lihat ini ada sebuah lembaga yang dibentuk sifatnya independen, tidak berada atau tidak di bawah eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Dia independen, dan dia adalah lembaga penegakan hukum.

Saya pikir luar biasa nih, bayangan saya ini luar biasa. Dia bukan jaksa, dia bukan polisi, tapi dia penegak hukum. Maka saya bilang inilah tempat bagi saya yang tepat. Itu di pikiran saya. Makanya saya kejar terus tuh.

Pertama, saya nggak lolos, kedua, akhirnya bisa. Sebenarnya itu intinya, karena saya sudah lihat ini tempat yang paling tepat nih buat saya dan buat orang-orang yang ingin mengabdikan dirinya untuk pemberantasan korupsi.

Di masa kepemimpinan Abang, kasus mana nih yang dinilai paling berat dan pelik sekali untuk ditangani KPK?

Sebenarnya nggak ada yang berat, nggak ada yang pelik, nggak ada yang ringan. Semua kasus itu kita anggap sama saja ya. Walaupun memang kalau dalam KPK itu ada istilah grand corruption, yang harus ditangani KPK. Jadi di roadmap kita itu dulu waktu di zaman saya, bahwa yang ditangani KPK itu adalah yang disebut grand corruption.

Apa itu grand coruption yang dimaksud? Itu ada dua indikatornya. Jadi bukan saja korup, itu kan kalau terjemahannya grand corruption itu korupsi besar. Apa indikatornya sehingga kasus korupsi itu dianggap besar? Itu ada dua.

Pertama, nilai yang dikorupsi atau nilai kerugian negaranya dan pelakunya. Jadi mungkin bisa saja ada peristiwa korupsi atau ada tindak pidana korupsi yang mungkin kerugian negaranya kecil atau yang suapnya diterima orang itu kecil, tapi karena orang itu penegak hukum, maka itu akan ditangani KPK. Karena itu juga masuk kategori.

Jadi misalnya begini, saya kasih contoh. Seorang hakim ditangkap atau seorang jaksa ditangkap karena dia cuma menerima suap, misalnya tiga ratus juta. Bahkan ada hakim pernah ditangkap seratus juta, orang bilang, itu kan bukan grand corruption. Seratus juta itu kecil.

Tapi Anda lihat, siapa yang melakukan itu? Hakim. Bayangkan, orang ini, dia bisa menentukan tentang keadilan. Jadi kalau dia menyalahgunakan jabatannya untuk menentukan keadilan, ini berbahaya sekali. Maka itu harus ditangani KPK. Sebenarnya itu.

Coba Anda bayangkan, seorang hakim, itu yang bisa menentukan sebuah peristiwa adil apa nggak di tangannya, di palunya kan dia akan menentukan kebenaran seseorang?

Kalau hakim ini menyalahgunakan kekuasannya dengan terima suap, kan bisa saja orang yang seharusnya benar dia salahkan, orang yang salah bisa dibenarkan. Orang ini berbahaya banget kan? Ini kalau ada penjahat nih, penjahat paling sadis. Maka itu harus ditangani KPK.

Poin-poin itu yang menjadi perhatian KPK di masa Abang?

Jadi kita menganggap itu yang harus memang menjadi fokus perhatian KPK. Jadi menurut saya begini, KPK itu harus lebih fokus karena kan dia nggak mungkin memberantas korupsi semua, kan dia terbatas. Pegawainya berapa sih, dia nggak ada di semua provinsi. Makanya itu dia punya roadmap itu harus jelas kasus-kasus apa saja yang dia harus tangani, yang dia harus fokus ya.

Makanya dulu waktu zaman saya, roadmap kita itu fokus terhadap kejahatan korupsi yang sifatnya grand corruption. Itu fokus kita dulu. Karena kalau misalnya begini, semua kita mau tangani yang kecil-kecil, nanti yang besar lewat. Padahal kalau yang kecil itu bisa ditangani oleh kepolisian, kejaksaan, karena kan mereka ada sampai di level kabupaten. Kalau KPK kan nggak ada di sana. Jadi kita susah menjangkau ya.

Selidik Minuman Ritual Misteri Eleusinian dalam Mitologi Yunani

BERITA TERBARU HARI INI – Selidik Minuman Ritual Misteri Eleusinian dalam Mitologi Yunani. Minuman Kykeon adalah minuman misterius dari masa lalu yang terkait dengan ritual Misteri Eleusinian. Ritual itu diadakan setiap tahun untuk memuja Demeter dan Persefone di Eleusis dalam mitologi Yunani kuno.

Ada banyak pengalaman mistik seperti penglihatan dan penampakan selama Misteri Eleusinian. Namun mungkin itu semua disebabkan oleh minuman Kykeon yang mengandung zat halusinogen, Giorgio Pintzas Monzani menulis untuk Greek Reporter.

Minuman itu hanya sedikit diketahui dan bahkan lebih sedikit lagi yang dibicarakan atau ditulis. Minuman itu adalah bagian penting dari ritual yang terjadi selama praktik liturgi kuno, sehingga menghubungkan dengan dunia para dewa mitologi Yunani dan pemujaan mereka.

Persiapannya penuh dengan hubungan simbolis, namun dengan analisis medis dan ilmiah modern kita dapat mulai memahami sifat sebenarnya dari resep minuman tersebut.

“Mari kita kembali ke masa lalu untuk melihat apa yang bisa diajarkan mitologi Yunani kepada kita dan apa yang bisa dijelaskan sains kepada kita tentang minuman Kykeon,” tulisnya.

Minuman tersebut memainkan peran yang sangat penting selama Misteri Eleusinian, menjadi satu-satunya makanan yang diperbolehkan selama periode puasa yang dilakukan oleh umat beriman selama upacara keagamaan tahunan ini.

Misteri Eleusinian
Misteri Eleusinian mewakili ritual terpenting dalam dunia keagamaan dunia mitologi Yunani kuno.

Menurut hipotesis sejarah, hal ini dimulai sekitar tahun 1700 hingga 1500 SM. di Eleusis, sebuah kota kecil di luar Athena, dan praktik tersebut dilakukan hingga abad keempat M.

Selama misteri Eleusinian, para pengikut menghormati sosok dewi Demeter dalam mitologi Yunani. Semua upacara berlangsung di sekitar kuil dewi itu sendiri, yang terletak di Eleusis.

Sosok Demeter diapit oleh putrinya Persephone yang menurut mitologi Yunani diculik oleh dewa dunia bawah, Hades.

Para dewa, dalam perjanjian dengan dewa dunia bawah, memutuskan untuk mengizinkan Persephone kembali ke muka bumi selama enam bulan dalam setahun. Ia bersama ibunya Demeter sebelum dia terpaksa kembali lagi ke dunia orang mati untuk sisa tahun.

Mitologi Yunani ini mengarah pada penjelasan kuno tentang pergantian musim. Kemudian pergantian periode berbunga di musim semi dan musim panas dengan periode dormansi di musim dingin.

Misteri Jamur, Mengapa Berkeringat untuk Mendinginkan Tubuh?

MISTERI DUNIA – Misteri Jamur, Mengapa Berkeringat untuk Mendinginkan Tubuh?. Manusia telah sejak lama mempelajari dunia hewan dan tumbuhan, tapi bagaimana dengan jamur? Sepertinya masih banyak misteri jamur yang belum terungkap dan belum dipelajari, tetapi tampaknya universal.

Salah satu yang masih belum cukup dipahami oleh para ilmuwan dari misteri jamur adalah, ternyata jamur dan mungkin semua jamur memiliki kemampuan untuk mendingin dengan “berkeringat” air, sebuah penelitian baru mengungkapkan.

Berbeda dengan hewan dan tumbuhan, suhu dan termoregulasi pada jamur relatif tidak diketahui. Data baru penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya jamur, tetapi komunitas ragi dan jamur dapat mempertahankan suhu yang lebih dingin daripada lingkungannya.

Seperti jamur, koloni jamur uniseluler mencapai hipotermia melakukan pendinginan dengan penguapan, menunjukkan bahwa proses pendinginan ini adalah mekanisme termoregulasi kuno yang evolusioner.

Belum jelas mengapa jamur ingin tetap dingin. Namun, penemuan ini menyoroti aspek mendasar dari biologi pada misteri jamur dan bahkan mungkin berimplikasi pada kesehatan manusia.

“Bagi saya, ini adalah fenomena yang sangat menarik… tidak dapat dijelaskan,” kata Dr. Arturo Casadevall, seorang ahli mikrobiologi di Johns University dan salah satu penulis studi pada hasil penelitian tersebut.

Rincian penelitian tersebut telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS). Jurnal tersebut telah diterbitkan dengan judul “The hypothermic nature of fungi.”

Penulis utama Radamés Cordero, yang juga ahli mikrobiologi di Johns Hopkins University, menggunakan kamera infra merah untuk memotret jamur di hutan.

Kamera infra merah dapat memvisualisasikan suhu relatif setiap objek dalam sebuah foto, dan Cordero melihat sesuatu yang aneh: Jamur tampak lebih dingin dari sekelilingnya.

Para ilmuwan sebelumnya telah mengamati bahwa jamur cenderung lebih dingin dari lingkungannya. Tapi Casadevall mengatakan dia belum pernah mendengar fenomena tersebut, jadi tim memutuskan untuk mencari tahu apakah efek pendinginan ini berlaku untuk semua jamur.

Selain memotret jamur liar, para peneliti membudidayakan dan memotret berbagai jenis jamur di laboratorium dan menemukan efek yang sama – jamur lebih dingin dari lingkungannya. Ini bahkan terjadi pada kultur Cryomyces antarcticus mereka, jamur yang tumbuh di Antartika.

Jamur tampaknya mendingin melalui evapotranspirasi air dari permukaannya – artinya, pada dasarnya, mereka berkeringat.

Tim kemudian menciptakan semacam pendingin ruangan bertenaga jamur. Mereka memasukkan jamur —Agaricus bisporus, yang biasa dijual di supermarket sebagai portobello dan jamur putih, di antara nama lain—ke dalam kotak styrofoam dengan lubang di setiap sisinya.

Sebuah kipas ditempatkan di luar salah satu lubang, dan mereka memasukkan “MycoCooler” ini ke dalam wadah yang lebih besar dan menyalakan kipas untuk mengalirkan udara ke jamur.

Setelah 40 menit, udara dalam wadah yang lebih besar turun dari sekitar 100 derajat Fahrenheit (37,8 derajat Celcius) menjadi sekitar 82 F (27,8 C). Jamur telah menurunkan suhu melalui pendinginan evaporatif, menggunakan panas di udara untuk mengubah air cair menjadi gas.

Para ilmuwan masih tidak yakin mengapa jamur ingin tetap dingin.

Mereka berspekulasi bahwa hal itu mungkin ada hubungannya dengan menciptakan kondisi optimal untuk pembentukan spora, atau mungkin membantu jamur menyebarkan spora mereka. Dengan mengubah suhu, mungkin akan menyebabkan angin kecil yang dapat meniup spora.

Mungkin juga fenomena ini disebabkan oleh hal lain sama sekali. Misalnya, evapotranspirasi juga meningkatkan kelembapan, dan ketika ditanya apakah mungkin jamur mencoba untuk tetap lembab, dan pendinginan hanyalah produk sampingan, Casadevall mengatakan hal itu bisa terjadi.

Memahami alasan di balik fenomena pendinginan pada misteri jamur, dan semua jamur lainnya dapat membantu kita memahami bagaimana jamur berinteraksi dengan lingkungannya dan organisme lain— termasuk diri kita sendiri.

Penyakit jamur diperkirakan membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun, banyak dari mereka adalah orang dengan gangguan kekebalan.

Namun, saat ini, orang juga memiliki perlindungan dari infeksi jamur karena kita berdarah panas, dan jamur tidak tumbuh dengan baik pada suhu tubuh kita, kata Casadevall.

Tetapi dengan perubahan iklim, jamur dapat mulai beradaptasi dengan suhu yang lebih hangat—berpotensi membuat mereka lebih mudah menginfeksi manusia.

Sebagian misteri jamur memang terungkap. Jika kita memahami mengapa jamur lebih menyukai suhu yang lebih dingin, itu mungkin dapat membantu kita menghambat infeksi jamur, kata Casadevall.

Namun sejauh ini, penelitian baru ini cenderung menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Para peneliti yang terlibat ternyata malah makin tidak mengerti mekanisme dalam misteri jamur tersebut.

“Saya pikir jika kita dapat memahami alasannya—mengapa mereka ingin sedikit lebih dingin dari lingkungan?, kita akan belajar banyak.” kata Casadevall.

Jalan Panjang Singkap Misteri Kematian Mumi Rawa dalam Sejarah Dunia

MISTERI DUNIA – Jalan Panjang Singkap Misteri Kematian Mumi Rawa dalam Sejarah Dunia. Bagi masyarakat Eropa utara di masa lalu, rawa-rawa adalah tempat yang misterius. Ditemukan di hampir seluruh wilayah Eropa utara, rawa dipandang sebagai ruang antara dua dunia.

Rawa terbentuk ketika lahan kering dan badan air saling bertemu. Pertemuan itu menciptakan medan lunak, tidak cair tapi juga tidak padat. Dalam sejarah dunia, bentuk rawa-rawa kerap diasosiasikan dengan hal-hal gaib.

Di masa lalu, masyarakat Eropa menganggap rawa sebagai portal ke dunia lain, tempat dewa dan roh penasaran berdiam. Seiring dengan berjalannya waktu, rawa gambut dipandang sebagai sumber daya alam yang berharga.

Namun “kualitas mistisnya” tidak hilang berkat ribuan tubuh manusia yang muncul dari kedalamannya. Salah satu yang terkenal hingga kini adalah Manusia Tollund.

“Penemuan mayat rawa di Eropa membuat banyak orang terpesona,” ungkap Elizabeth Djinis di laman National Geographic. Penemuan itu pertama kali didokumentasikan pada tahun 1640 di Holstein, Jerman. Sejak itu, sekitar 2.000 jenazah lainnya muncul di lahan basah di Irlandia, Inggris, Jerman, Belanda, Polandia, Skandinavia, dan negara-negara Baltik.

Sebuah studi inovatif yang diterbitkan di jurnal Antiquity memperkirakan jika jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Mayat rawa memberikan hubungan nyata dengan masa lalu leluhur yang jauh. Juga berfungsi sebagai pengingat suram akan kehidupan sehari-hari yang keras dari kebanyakan orang.

Melihat sisa-sisa manusia—Manusia Tollund atau Manusia Bocksten—kita tidak bisa tidak membayangkan kehidupan dan penyebab kematian mereka. Apakah mereka yang paling dibenci di antara bangsanya? Apakah mereka dikorbankan untuk menyenangkan para dewa?

Apapun alasannya, mereka menjadi sumber informasi tentang tradisi dan budaya yang berusia 7.000 tahun.

Kekuatan gambut sepanjang sejarah dunia

Sebagian besar tubuh yang ditemukan di rawa terlihat sangat hidup meski mereka sudah meninggal ribuan tahun lalu. Hal ini terjadi berkat kandungan kimia alami yang mencegah pembusukan beberapa jaringan manusia.

Rawa menumpuk lapisan berlumpur yang disebut gambut, yang terbuat dari tanaman dan lumut yang membusuk. Gambut telah digunakan selama berabad-abad sebagai bahan bakar dan pupuk. Kini lahan gambut bahkan dianggap sebagai penyerap karbon yang sangat efisien. Lahan gambut juga menjadi bagian penting dalam upaya melawan perubahan iklim.

Selidik Misteri Pedang Aleksander Agung yang Menaklukkan Dunia

MISTERI DUNIA – Selidik Misteri Pedang Aleksander Agung yang Menaklukkan Dunia. Selidik Misteri Pedang Aleksander Agung yang Menaklukkan Dunia. Pedang Aleksander Agung adalah artefak legendaris yang telah membuat para sejarawan dan kolektor terpikat. Lebih dari sekadar alat tempur, pedang ini menemani sang penakluk sohor dalam sejarah dunia.

Keberadaan pedang Aleksander Agung masih menjadi misteri hingga saat ini. Tak sedikit orang percaya bahwa pedang ini telah hilang selama berabad-abad dan mungkin sudah rusak atau hancur seiring berjalannya waktu.

Siapakah Aleksander Agung?

Aleksander Agung merupakan penguasa Makedonia kuno dari tahun 336 hingga 323 SM. Namanya menggema di seluruh dunia karena keberhasilannya dalam menaklukan dunia. Bahkan, dengan pasukan terlatihnya, ia mampu meluluhlantakkan pasukan Yunani Kuno dan Kekaisaran Persia yang kuat.

Sejak usia muda, ia sangat terpengaruh oleh ayahnya, Raja Philip II dari Makedonia, dan filsuf Yunani kuno, Aristoteles. Pada usia 20 tahun, Aleksander menjadi raja Makedonia setelah kematian ayahnya.

Aleksander dikenal sebagai salah satu ahli strategi militer paling hebat dalam sejarah dunia militer. Bahkan, konon para jenderal modern masih menggunakan metodenya sebagai panduan.

Selain ahli dalam strategi, Sejarawan David Mickov menjelaskan, Aleksander juga salah satu dari sedikit jenderal yang bergabung ke medan tempur bersama pasukannya. Dalam beberapa kesempatan, meski terluka, ia tetap memimpin pasukannya dengan menunggang kuda ke medan perang.

“Dengan pedang di tangannya untuk membangkitkan semangat para sekutunya, ia terus memberikan rasa takut ke dalam hati para musuhnya,” jelas Mickov.

Meskipun tidak ada bukti pasti mengenai pedang yang benar-benar digunakan oleh Aleksander Agung, menurut Mikov, kita dapat memeriksanya berdasarkan sejarah dan penelitian tentang senjata-senjata pada zaman kuno.

Mickov menjelaskan, pedang Raja Makedonia kuno Aleksnder kemungkinan adalah Kopis, sejenis pedang Hellenic kuno. Pedang jenis ini digunakan oleh pasukan Makedonia dan tersebar sangat luas pada masanya.

Meskipun tidak ada bukti pasti mengenai pedang yang benar-benar digunakan oleh Aleksander Agung, menurut Mikov, kita dapat memeriksanya berdasarkan sejarah dan penelitian tentang senjata-senjata pada zaman kuno.

Mickov menjelaskan, pedang Raja Makedonia kuno Aleksnder kemungkinan adalah Kopis, sejenis pedang Hellenic kuno. Pedang jenis ini digunakan oleh pasukan Makedonia dan tersebar sangat luas pada masanya.

Teka-teki Penduduk yang Tinggal di Atlantis, Kota yang Hilang

MISTERI DUNIA  – Teka-teki Penduduk yang Tinggal di Atlantis, Kota yang Hilang. Atlantis, kota yang hilang telah lama menjadi sumber daya tarik tentang keberadaannya. Kisahnya, berdasarkan teks-teks kuno dan spekulasi modern, berjalan di garis tipis antara mitos dan kenyataan, menantang pemahaman konvensional kita tentang masa lalu.

Namun kebenaran apa yang ada di balik legenda kerajaan tenggelam ini? Siapa saja yang tinggal di sana?

Kisah Atlantis dapat ditelusuri kembali ke dua karya spesifik filsuf Yunani kuno Plato, “Timaeus” dan “Critias.” Ditulis sekitar tahun 360 SM, dialog-dialog ini adalah sumber informasi utama tentang kota dongeng tersebut.

Dalam “Timaeus,” Plato menggambarkan percakapan antara Socrates, Timaeus, Hermocrates, dan Critias. Critiaslah yang menceritakan kisah Atlantis, mengklaim bahwa kisah itu diturunkan kepadanya melalui nenek moyangnya dari pemberi hukum Athena, Solon.

Solon, selama perjalanannya ke Mesir sekitar tahun 590 SM, konon mengetahui tentang Atlantis dari pendeta Mesir di kota Sais.

Mereka menggambarkan peradaban besar yang ada sekitar 9.000 tahun sebelum zaman mereka, menjadikan Atlantis sebagai masyarakat yang berkembang sekitar 9.600 SM.

Dalam dialog “Critias”, Plato menggali lebih dalam deskripsi Atlantis, merinci geografi, pemerintahan dan kehancurannya.

Pulau ini, lebih besar dari gabungan Asia dan Libya, dikatakan terletak di luar “Pilar Hercules” (umumnya diidentifikasi sebagai Selat Gibraltar modern).

Bangsa Atlantis digambarkan sebagai kekuatan angkatan laut yang tangguh, menaklukkan sebagian Eropa dan Afrika sebelum berhasil dipukul mundur oleh bangsa Athena kuno.

Namun, penurunannya terjadi dengan cepat. Dalam satu hari dan malam, serangkaian peristiwa bencana menyebabkan tenggelamnya Atlantis, meninggalkannya hilang ke kedalaman laut.

Deskripsi Plato tentang Atlantis memberikan gambaran yang jelas tentang geografi dan tata letaknya.

Jantung Atlantis adalah pusat kota yang dikelilingi oleh lingkaran air dan daratan konsentris. Cincin-cincin ini, bergantian antara lingkaran lebar laut dan darat, dihubungkan oleh terowongan yang cukup lebar untuk menampung kapal, sehingga memudahkan pergerakan angkatan laut.

Pusat kota, pusat aktivitas dan pemerintahan, terletak di dataran dan dikelilingi pegunungan yang mengarah ke laut.

Pegunungan tersebut melindungi kota dan terkenal karena ukuran dan keindahannya, dengan gunung terbesar yang melampaui gunung mana pun yang dikenal oleh orang Yunani kuno.

Di tengah-tengah lingkaran konsentris berdiri sebuah bukit, di mana sebuah istana dibangun untuk raja pertama Atlantis, Atlas, yang menjadi asal mula nama pulau itu.

Di sekeliling bukit ini terdapat tembok-tembok yang terbuat dari batu – merah, putih, dan hitam – yang digali dari pegunungan dan lembah di dekatnya.

Dindingnya dihiasi dengan logam mulia, mencerminkan kekayaan pulau yang luar biasa. Di luar pusat kota, sisa Atlantis dibagi menjadi sepuluh wilayah, masing-masing diperintah oleh seorang raja.

Daerah ini kaya akan sumber daya, mineral, flora, dan fauna yang melimpah. Tanahnya subur, menghasilkan dua kali panen setahun, dan pulau itu kaya akan kayu, satwa liar eksotik, dan mata air alami.

Siapa yang Tinggal di Atlantis?

Masyarakat dan budaya Atlantis, seperti yang digambarkan oleh Plato, menunjukkan peradaban yang sangat canggih dan berkuasa.

Pada puncaknya, Atlantis adalah mercusuar kemakmuran, inovasi, dan pemerintahan, dengan struktur masyarakat yang bersifat hierarkis dan kolaboratif.

Struktur politik Atlantis diorganisir berdasarkan konfederasi raja-raja. Secara total, ada sepuluh penguasa yang merupakan keturunan dari pendiri pulau tersebut, dengan masing-masing raja memerintah satu dari sepuluh wilayah Atlantis.

Otoritas pusat dipegang oleh raja pertama, Atlas, yang namanya diambil dari nama pulau itu. Raja-raja ini akan berkumpul di pusat kota untuk membahas masalah hukum, mengambil keputusan dan membahas isu-isu perang dan perdamaian.

Keputusan mereka bersifat mengikat. Mereka bersumpah untuk menjunjung tinggi hukum dan tradisi pulau tersebut, menekankan kesatuan dan berbagi tanggung jawab atas pemerintahan mereka.

Budaya Atlantis berakar kuat pada kehebatan maritim dan keyakinan spiritualnya. Sebagai negara adidaya angkatan laut, Atlantis mendominasi lautan, membangun jalur perdagangan dan memberikan pengaruh atas wilayah yang luas.

Penduduk pulau itu menyembah dewa-dewa. Tentunya dengan Poseidon, dewa laut, sebagai pemimpinnya. Namun, seiring berjalannya waktu, tatanan moral masyarakat Atlantis mulai terkikis.

Plato menggambarkan kemerosotan kebajikan bangsa Atlantis. Dari generasi ke generasi, bagian ketuhanan dari silsilah mereka semakin berkurang. Seiring dengan itu, mereka menjadi serakah, dan haus kekuasaan.

Berbagai teori keberadaan Atlantis sebagai kota yang hilang telah diajukan, termasuk bahwa Atlantis adalah tenggelamnya kebudayaan Minoa atau bahwa itu terletak di Antartika. Meskipun tidak ada bukti yang mengonfirmasi atau membantah eksistensi Atlantis sebagai kota yang hilang, mitos ini tetap memberikan daya tarik.

Beberapa melihatnya sebagai kisah nyata dalam alur waktu, sementara yang lain melihatnya sebagai karya fiksi filosofis mendalam. Pada akhirnya, cerita Atlantis mencerminkan ketertarikan manusia pada misteri, petualangan, dan keingintahuan terhadap sejarah hilang.

Misteri Kematian Ivar the Boneless, Pejuang Ganas di Sejarah Viking

MISTERI DUNIA – Misteri Kematian Ivar the Boneless, Pejuang Ganas di Sejarah Viking. Ivar the Boneless dikenal sebagai pejuang dengan keganasan dan kelicikan yang tak tertandingi dalam sejarah Viking. Namun kematiannya hingga kini masih menjadi misteri.

Warisannya sebagai salah satu pejuang Viking yang paling ditakuti masih hidup hingga sekarang. Namanya terus menginspirasi kekaguman dan rasa hormat berabad-abad setelah kematiannya, sebuah bukti semangat gigih para Viking.

Ivar the Boneless adalah putra dari Ragnar Lothbrok seorang raja Denmark abad ke-9. Kisahnya muncul dengan versi berbeda dalam Kronik Anglo-Saxon, Annals of Ulster, Sagas Islandia dan banyak lagi.

Sejak usia muda, dia ditakdirkan untuk menjadi panglima perang Viking yang penting. Namun, Ivar saat ini dikenal tidak hanya karena penaklukannya tetapi juga karena nama unik yang diterimanya.

Ivar the Boneless berasal dari kisah kelahiran Ivar. Dalam catatan sejarah Viking, ibunya, Aslaug, menyadari kutukan atas hubungan dengan Ragnar. Dia mengatakan  bahwa mereka perlu menunda tiga malam untuk mewujudkan pernikahan mereka.

Raja gagal mengindahkan peringatannya. Pada gilirannya, kutukan tersebut menyebabkan putra mereka, Ivar, terlahir ‘tanpa tulang’.

Beberapa orang mengklaim Ivar dilahirkan dengan tulang lemah. Sementara yang lain mengatakan bahwa ia tidak memiliki tulang atau bahkan kaki sama sekali.

Sejarawan Saxo Grammaticus, tidak menyebutkan adanya disabilitas sama sekali. Jika benar, kondisi Ivar kemungkinan besar merupakan kondisi tulang yang diturunkan.

Salah satu kemungkinannya adalah osteogenesis imperfekta atau penyakit tulang rapuh, yang merupakan kecacatan serius.

Apa pun yang terjadi, meskipun memiliki cacat Ivar the Boneless adalah seorang pejuang yang licik dan buas.

Setelah Ragnar meninggal di lubang ular di Northumbria, Ivar mencari penaklukan dan balas dendam berdarah. Kematian ayah mereka yang kejam dengan cepat menyatukan putra-putra Ragnar untuk membalaskan dendamnya.

Semua catatan menunjukkan bahwa Ragnarsson adalah Viking yang hebat dan menakutkan dengan kekuatan dan keganasan yang luar biasa.

Ivar bersama saudara-saudaranya, mengumpulkan pasukan Viking yang besar dan memutuskan untuk berlayar ke Inggris. Ivar memimpin kampanye Viking ke tingkat penaklukan dan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak seperti perampok Viking sebelumnya.

Kronik Anglo-Saxon (kumpulan catatan sejarah dalam bahasa Inggris kuno) menceritakan tentang Tentara Besar Kafir, yang dipimpin oleh Ivar, menyerbu Inggris Anglo-Saxon pada tahun 865 M.

Selama periode ini, Inggris Abad Pertengahan merupakan kumpulan kerajaan-kerajaan kecil. Invasi Viking ke Kepulauan Inggris, dan gabungan kemarahan mereka, dimulai di East Anglia. Namun, tidak banyak yang diketahui mengenai periode awal pertempuran ini.

Ada kemungkinan bahwa Ivar dan saudara-saudaranya bahkan menghadapi kekalahan di East Anglia dan gagal membalas dendam yang mereka inginkan terhadap Raja Ælla. Karena kelihaiannya, Ivar rupanya pergi ke Ælla saat itu, mencari kedamaian dan kesempatan untuk menunggu sampai dia bisa berperang dengan baik.

Hanya beberapa tahun kemudian, pada tahun 867, Ivar dan Pasukan Kafir Besarnya kembali ke Northumbria. Kali ini, pasukannya terbukti menang, dan di York, Ælla ditangkap.

Dalam kisah-kisah Viking kuno, para pejuang sering digambarkan sebagai orang yang haus darah, rakus, dan menunjukkan semacam nafsu cinta terhadap kematian dan kehancuran. Kisah legendaris tentang balas dendam mereka pada Ælla semakin memperkuat kasus ini.

Ivar dikatakan telah mengeksekusi raja Anglo-Saxon dengan melakukan ‘elang darah’, sebuah ritual yang mengerikan dan keji di mana tulang rusuk korban dirobek dari belakang, paru-parunya dikeluarkan hingga menyerupai “sayap berlumuran darah”, yang menjadi asal muasal nama ritual mengerikan tersebut.

Ivar melanjutkan penaklukannya, menuju ke selatan dan hanya menyisakan teror dan kehancuran di belakangnya. Setelah melantik penguasa boneka di Northumbria, Ivar, dan pasukannya yang besar pindah ke selatan ke East Anglia. Pertama, dia mengepung Nottingham di kerajaan Mercia.

Ivar the Boneless dan gerombolan Vikingnya menghabiskan musim dingin di sana sebelum melanjutkan penjarahan mereka di musim semi. Namun, raja Mercian, Burgred, melawan balik dengan sekuat tenaga.

Membentuk aliansi dengan raja Wessex, Æthelred dan ahli warisnya yang akan menjadi Raja Alfred, kedua kerajaan tersebut mengalahkan musuh bersama mereka.

Ivar menyadari posisinya dan menyetujui gencatan senjata – Perjanjian Nottingham – dan menarik kembali pasukan Viking ke York.

Pada tahun 870, Ivar dan saudara-saudaranya kembali mengalahkan Mercia dan menaklukkan Anglia Timur bersama saudara-saudaranya Halfdan dan Ubba. Legenda mengatakan Ivar sendiri mengeksekusi Raja Edmund di Hoxne.

Penaklukan dan pertempuran tambahan di Wessex membuat Inggris hampir seluruhnya dikuasai oleh Viking pada tahun 870 M.

Ivar melanjutkan pemerintahan penaklukan dan kejayaannya di seberang Laut Irlandia. Bangsa Viking telah berperang, menyerbu, dan menjarah Skotlandia di utara, dan Irlandia di barat, selama beberapa dekade.

Faktanya, kisah-kisah Irlandia menggambarkan Ivar memimpin pertempuran di Dublin pada awal tahun 850-an M, di mana ia menjadi markas besar penaklukan Irlandia.

Seteh menaklukkan sebagian besar Inggris pada tahun 870 M, diyakini bahwa Ivar melakukan perjalanan ke utara menuju Skotlandia dan bertemu dengan rekan penguasa Irlandia, Olaf the White.

Kedua penguasa Irlandia tersebut akan memimpin pasukan Viking besar lainnya dan mengepung Dumbarton Rock, merebut wilayah yang telah bertahan selama beberapa dekade  Setelah dia menghancurkan Dumbarton, Ivar, dan rekan-rekan Vikingnya kembali ke Dublin.

Misteri Kematian Ivar the Boneless dalam Sejarah Viking

Kematian Ivar masih menjadi misteri. Beberapa sumber menyatakan dia meninggal pada tahun 870. Sumber lain mengklaim dia meninggal pada tahun 873 di Dublin karena penyakit yang tiba-tiba dan mengerikan.

Entah itu karena penyakit yang tidak diketahui atau karena tertimpa pertempuran. Lokasi kematiannya dalam sejarah Viking juga masih menjadi misteri. Namun, penemuan modern mungkin memberi kita beberapa petunjuk.

Pada akhir abad ke-17, di Derbyshire, Inggris, seorang buruh tani bernama Thomas Walker menemukan kuburan Skandinavia.

Beberapa ahli berpendapat, karena lokasinya yang khusus dan banyaknya tulang serta kerangka yang tersebar di sekitar orang dikuburkan, ini bisa menjadi tempat peristirahatan terakhir Ivar the Boneless.

Entah penguburan itu milik Ivar atau bukan, ingatannya tetap hidup dalam sejarah Viking.

3 Fakta Menarik A Killer Paradox, Ada Alasan Unik Choi Woo-Shik Terpilih Jadi Pembunuh

MISTERI DUNIA – 3 Fakta Menarik A Killer Paradox, Ada Alasan Unik Choi Woo-Shik Terpilih Jadi Pembunuh. A Killer Paradox adalah drama Korea terbaru yang dibintangi oleh Choi Woo-shik dan Son Suk-ku. Serial thrillerberbumbu komedi ini sudah tayang di Netflix sebanyak delapan episode. A Killer Paradox mengisahkan tentang Lee Tang (Choi Woo-shik), mahasiswa biasa-biasa saja yang bekerja paruh waktu di minimarket. Suatu hari, ia tanpa sengaja membunuh seorang pria, yang rupanya adalah pembunuh berantai yang jadi buronan selama bertahun-tahun.

Dari sini, Lee Tang menyadari bahwa ia punya kemampuan merasakan keberadaan orang jahat. Ia lantas menjadi pembunuh berantai dengan target para penjahat.

Sementara itu, detektif Jang Nan-gam (Son Suk-ku) serta pria misterius mantan detektif Song Chon (Lee Hee-joon) secara terpisah memburu Lee Tang.

Nah, berikut ini fakta-fakta menarik seputar A Killer Paradox yang bisa kamu simak.

1. Choi Woo-shik Dipilih Jadi Pembunuh karena Kehangatannya

Sutradara A Killer Paradox Lee Chang-hee mengaku sudah lama ‘naksir’ Choi Woo-sik setelah melihat akting sang aktor dalam film coming of age Set Me Free (2014). Ia pun mengaku hanya terpikir Woo-shik saat harus mencari pemeran karakter Lee Tang.

Menurut sutradara drakor Strangers from Hell dan film The Vanished tersebut, ia ingin sosok yang saat orang itu membunuh, orang bisa tetap bersimpati padanya. Ia melihat, Choi Woo-shik punya kehangatan yang bisa membuat penonton beresonansi dengan Lee Tang.

Kalau orang seperti Choi Woo-shik melakukan pembunuhan, kita mungkin saja bertanya-tanya, mungkin kita harus mendengar apa yang ia katakan (alasannya melakukan pembunuhan),” ujar Chang-lee, saat konferensi pers pada awal Februari lalu.

Memerankan Lee Tang, penonton dijanjikan akan melihat transformasi karakter tersebut di tangan Choi Woo-shik, dari sosok pria yang biasa saja, berubah menjadi pembunuh dengan emosi yang kompleks.

2. Son Suk-ku Ikut Berkontribusi dalam Skenario

Sutradara Chang-lee mengaku sangat cocok dengan pendapat Son Suk-ku saat mereka berdiskusi tentang skenario film ini. Menurutnya, ada pendapat dan pertanyaan yang sama-sama ingin mereka utarakan terkait naskah buatan Kim Da-min itu, terutama untuk karakter Nan-gam yang dimainkan Suk-ku.

Aku lalu bilang padanya, ‘Maukah kamu menjadikannya kata-kata untuk di skenario?’ Kami melakukan proses saat aktor menulis dialog mereka sendiri dan kami mendiskusikannya,” ujar sang sutradara.

3. Lee Hee-Joon Tampil Lebih Tua, Wajah Dirias hingga 2 Jam

Aktor Lee Hee-jon tampil sangat berbeda dalam A Killer Paradox. Dalam usia 44 tahun, ia harus memerankan sosok yang usianya sekitar 50-an hingga 60-an tahun.

Agar maksimal, ia harus dirias hingga dua jam, dan setelah syuting harus membersihkan riasannya selama satu jam. Meski terkesan merepotkan, Hee-jon senang melakukannya.

Ia bahkan juga melakukan observasi terhadap berbagai jenis orang, termasuk olahraga bersepeda agar bisa fit memerankan karakter mantan detektif

Sementara itu, Son Suk-ku yang juga tampil dengan kumis dan berewok, dirias selama sekitar 40 menit.