Kiprah Pasukan Elite ‘Pembantu Rumah Tangga’ Dinasti Ming Tiongkok

BERITA MISTERI DUNIA – Kiprah Pasukan Elite ‘Pembantu Rumah Tangga’ Dinasti Ming Tiongkok. Ketika Dinasti Ming mulai melemah, mesin militernya yang dulunya perkasa berdasarkan sistemWei Suo juga berantakan. Para prajurit kurang dilatih dan dibayar rendah, dan desersi menjadi semakin merajalela.

Menyadari penurunan kekuatan tempur tentara yang mengkhawatirkan, beberapa jenderal Ming mengambil inisiatif. Mereka merekrut dan melatih pasukan yang lebih baik dari kantong pribadi mereka.

Namun, hukum Dinasti Ming secara eksplisit melarang para jenderalnya untuk membentuk pasukan pribadi. Meski demikian, para jenderal ini memanfaatkan celah dalam hukum tersebut dengan mengkategorikan pasukan pribadinya sebagai Jia Ding atau “pembantu rumah tangga”, dan bukannya tentara. Dengan demikian, inilah asal mula sistem Jia Ding.

Jia Ding juga dikenal dengan berbagai macam nama lain, seperti Jia Ren, Qin Bing, Jia Bing, dan lain sebagainya. Tidak seperti pasukan reguler, Jia Ding berutang kesetiaan kepada komandan mereka, bukan kepada negara.

Sesuai dengan status mereka sebagai pasukan elite, Jia Ding menikmati gaji beberapa kali lipat dari pasukan reguler, serta banyak keuntungan lainnya.

Namun seiring berjalannya waktu, negara mulai melonggarkan hukum dan Ja Ding secara resmi diakui oleh negara. Seperti yang diterangkanDavid Robinsondalam “Why Military Institutions Matter for Ming History”, yang terbit dalamJournal of Chinese History 1, tahun 2017:

“Negara mulai mempekerjakan tentara bayaran pada abad ke-15, dan pada pertengahan abad ke-16, banyak komandan militer yang efektif secara aktif merekrut tentara dengan upah yang kompetitif, termasuk bonus perekrutan yang besar.”

Jia Ding berubah dari yang tadinya hanya tunduk pada komandan mereka menjadi status kesetiaan ganda pada komandan mereka dan negara (meskipun pada kenyataannya kesetiaan mereka tetap pada komandan mereka).

Pemerintah Dinasti Ming juga mengangkat sejumlah Jia Ding secara langsung tanpa perantara. Jia Ding yang dipekerjakan oleh negara ini dikenal sebagai Zai Ying Jia Ding (artinya ‘Jia Ding dalam resimen’). Pasukan tersebut berbeda dengan Jia Ding yang memiliki kesetiaan ganda (Sui Ren Jia Ding).

“Tentara bayaran menjadi pasukan tempur utama dinasti ini, membuktikan kemampuan mereka di sepanjang perbatasan utara, pantai tenggara, dan di tempat lain, sekaligus meningkatkan pengeluaran militer,” kata David.

Zheng He: Dari Tawanan Dinasti Ming, Menjadi Laksamana yang Pernah Menyambangi Nusantara

BERITA MISTERI DUNIA – Zheng He: Dari Tawanan Dinasti Ming, Jadi Laksamana yang Sempat Menyambangi Nusantara. Pada dini abad ke- 15, di lepas tepi laut Pulau Ceylon, ada sesuatu kemudian lintas kapal yang tidak sempat terjalin lebih dahulu. Kapal- kapal yang melintas, berbagi dari Cina, mengisi laut dengan megahnya.

Terbanyak di antara NANA4D mereka mempunyai 9 tiang yang menjulang besar, luar biasa seluruh yang melihatnya. Tetapi, walaupun ukurannya yang luar biasa, mereka tidaklah armada penyerbu.

Mereka berlayar buat mewartakan kejayaan Kekaisaran Cina. Serta di balik kemegahan ini, seseorang pemimpin lahir di daratan Cina, di dekat Kunming, yang mengetuai armada terbanyak yang sempat mengarungi lautan.

Pada masa kecilnya, dia dipanggil Ma He, Ma merupakan kependekan dari Muhammad, sebab dia merupakan seseorang Muslim Tionghoa. Bapak serta kakeknya bersama menyandang gelar Haji, yang berarti orang yang sudah melaksanakan ibadah haji ke Mekkah.

Pengetahuan tentang budaya Muslim, bisa jadi hendak teruji sangat berharga dalam kehidupan Ma di setelah itu hari.

Ma He setelah itu jadi Zheng He ataupun pula dikenal Cheng Ho, seseorang pelaut legendaris, navigator, serta utusan yang dihormati di abad ke- 15 Cina.

Ditangkap oleh Dinasti Ming

Bapak Ma He bisa jadi sangat setia pada Dinasti Yuan. Hidupnya berakhir di tangan tentara Ming, dalam suatu pertempuran.

Kala itu, bagi James Burch dikutip dari lamanAll thats Interesting, anak yatim yang berasal dari keluarga musuh hendak dibawa ke dalam penampungan–nyaris semacam penjara.

“ Kerabat pria Ma He dibebaskan, namun seseorang jenderal mengakui Ma He selaku pemberani serta pintar, sehingga ia diseleksi buat melayani kekaisaran,” kata James.

Tetapi di Cina, pegawai istana haruslah seseorang kasim, sehingga pada umur 10 tahun Ma He menempuh pengebirian. Tingkatan kematian akibat pembedahan yang sangat menyakitkan itu merupakan 20 persen.

Apa Itu Mepamit dan Dharma Suaka dalam Ritual Pernikahan Adat Bali?

BERITA MISTERI DUNIA – Apa Itu Mepamit dan Dharma Suaka dalam Ritual Pernikahan Adat Bali?. Pernikahan merupakan momen sakral bagi setiap pasangan, tak terkecuali bagi masyarakat Bali.

Dalam tradisi pernikahan adat Bali, terdapat dua ritual penting yang wajib dilalui, yaitu mepamit dan dharma suaka.

Bagi Anda yang belum familiar dengan tradisi ini, artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa itu mepamit dan dharma suaka, beserta maknanya dalam pernikahan adat Bali.

Kedua tradisi ini memiliki makna dan tujuan yang berbeda, namun saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

Mepamit dan dharma suaka menjadi bukti kekayaan budaya dan tradisi Bali yang masih lestari hingga saat ini.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang kedua tradisi tersebut, termasuk makna simbolis, prosesi pelaksanaan, dan perannya dalam menjaga keharmonisan pernikahan adat Bali.

Mepamit: Tradisi Pamitan Pengantin Wanita Bali Menuju Rumah Baru

Dalam prosesi pernikahan adat Bali, terdapat tradisi unik bernama mepamit atau mejauma.

Tradisi ini merupakan momen bagi pengantin wanita untuk berpamitan kepada leluhur dan keluarganya, karena setelah menikah, ia akan menjadi tanggung jawab keluarga sang suami.

Lebih dari sekadar pamitan, mepamit memiliki makna mendalam bagi umat Hindu Bali.

Infografis Mendag Revisi Aturan Kebijakan Impor Termasuk Barang Kiriman TKI

BERITA MISTERI DUNIA – Infografis Mendag Revisi Aturan Kebijakan Impor Termasuk Barang Kiriman TKI. Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan membuat suatu gebrakan. Mendag merevisi atau melakukan perubahan kedua terhadap Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Perubahan kedua ini tertuang dalam Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Permendag Nomor 36 Tahun 2023 yang ditandatangani pada Senin, 29 April 2024. Permendag 7/2024 kemudian mulai diberlakukan sejak Senin 6 Mei 2024.

“Semangat perubahan kedua dalam Permendag 36/2023 untuk kemudahan impor bahan baku industri dan kemudahan impor barang kiriman PMI serta menyelesaikan permasalahan impor barang pribadi penumpang,” kata Mendag Zulkifli Hasan, Selasa 30 April 2024.

Zulkifli Hasan menjelaskan, terkait importasi barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau disebut pula Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Permendag Nomor 7 Tahun 2024 meniadakan batasan jenis barang, jumlah barang, dan kondisi barang (baru atau tidak baru).

Adapun pengaturan impor barang kiriman PMI ini diberlakukan surut, yaitu sejak 11 Desember 2023. Hal ini untuk menyelesaikan permasalahan tertahannya barang impor kiriman PMI yang telah masuk ke pelabuhan Tanjung Mas, Tanjung Perak, maupun pelabuhan tujuan lainnya sejak 11 Desember 2023.

Selanjutnya, aturan terkait Impor barang kiriman PMI mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141 Tahun 2023 tentang Ketentuan Impor Barang Pekerja Migran Indonesia, dengan pembebasan bea masuk paling banyak USD 1.500 per tahun untuk PMI yang terdaftar di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) dan paling banyak USD 500 per tahun untuk PMI yang tidak terdaftar di BP2MI.

Zulkifli Hasan menuturkan, Kemendag tidak mengatur batasan jenis, jumlah, dan kondisi barang yang dikirim oleh PMI. Sedangkan hal lainnya dikembalikan kepada aturan Kementerian teknis masing-masing, hal ini terkait aturan bea masuk dan pajak impor mengacu ke Peraturan Menteri Keuangan.

Adapun terkait barang bawaan pribadi penumpang dalam Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tidak diatur lagi batasan jenis, jumlah dan kondisi barangnya, kecuali untuk barang yang dilarang dan barang berbahaya. “Untuk impor barang bawaan pribadi penumpang mengacu ketentuan bea masuk dan pajak impor dalam Peraturan Menteri Keuangan,” Mendag menambahkan.

Selain barang kiriman PMI dan barang bawaan pribadi penumpang, apa saja poin penting revisi aturan kebijakan impor oleh Kemendag? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

Real Madrid: Kemegahan yang Berkelindan dengan Sejarah Politik Spanyol

BERITA MISTERI DUNIA – Real Madrid: Kemegahan yang Berkelindan dengan Sejarah Politik Spanyol. Real Madrid, nama yang identik dengan kejayaan dan dominasi di dunia sepak bola, menyimpan kisah yang lebih dalam dari sekadar tendangan memukau dan trofi bergengsi.

Artikel ini mengupas hubungan erat klub dengan establishment (kelas atas) politik Spanyol, menelusuri jejaknya dari era Franco yang represif hingga masa kini yang penuh gemerlap.

Lebih dari sekadar klub sepak bola, Real Madrid menjadi simbol budaya dan identitas nasional Spanyol.

Namun, di balik kemegahannya, terjalin sejarah politik yang kompleks, penuh dengan intrik, favoritisme, dan perdebatan.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami kisah di balik layar, menguak hubungan erat Real Madrid dengan penguasa Spanyol, dan menelusuri bagaimana hal itu memengaruhi perjalanan klub selama berabad-abad.

Real Madrid yang ‘Royal’

Klub ini sendiri sebenarnya tidak selalu menggunakan nama Real Madrid. Mereka bermain dengan nama Madrid Football Club sejak awal 1900-an sampai 1920.

Perubahan terjadi pada 1920 ketika Raja Spanyol Alfonso XIII menganugerahkan gelar Real kepada tim tersebut. Sejak saat itu, mereka dikenal sebagai Real Madrid.

Real adalah kata dalam bahasa Spanyol untuk “kerajaan”, sehingga mereka secara definisi menjadi tim raja, karena telah menerima restu beliau.

Pada 1931, setelah pembentukan Republik Spanyol Kedua dan pembubaran monarki, kata “Real” dihapus dari nama klub dan simbol mahkota dihilangkan dari lencana mereka.

Klub ini menggunakan nama Madrid FC sampai dua tahun setelah Perang Saudara Spanyol. Gelar “Real” dan simbol mahkota baru dikembalikan pada 1941.

Baca Juga:

Judi Bola

Slot Gopay

Mix Parlay

Mix Parlay

Slot Pulsa

Scatter Hitam

Scatter Hitam

Scatter Pink

Pertandingan Berdarah Serdadu Kekaisaran Jepang Demi Satu Wanita

BERITA MISTERI DUNIA – Pertandingan Berdarah Serdadu Kekaisaran Jepang Demi Satu Wanita. Apa yang sejarah katakan beberapa tampak seperti khayalan. Mereka begitu terlampau keterlaluan, bahkan mengalahkan film-film aneh yang ada. Sebuah peristiwa di akhir Perang Dunia II adalah contoh yang sempurna.

Pasukan dari Kekaisaran Jepang pada Perang Dunia II mengadopsi tradisi kuno yang telah mendarah daging . Kode Bushido dibajak dari budaya samurai dan diterapkan ke dalam angkatan bersenjata modern pada zamannya.

Tradisi dari para prajurit yang dibanggakan ini melahirkan para ksatria pemberani nan setia. Namun di sisi lain, juga fanatisme dan kebrutalan.

Kebengisan mereka selama Perang Dunia II bukanlah hal yang mengejutkan lagi. Bahkan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Kekaisaran Jepang masih membekas di benak para korban yang masih hidup.

Namun, ada satu kasus yang akan dianggap sebagai ‘kegilaan’ bahkan bagi kedua belah pihak. Di sebuah pulau, ada seorang wanita yang diperebutkan oleh 31 pria.

Kisah ini bermula di Pulau Anatahan yang terletak di Kepulauan Marianas Utara. Saat ini pulau ini tak berpenghuni karena serangkaian letusan gunung berapi. Yang terakhir terjadi pada tahun 2008.

Namun, sebelum itu, menurut penulis Mamerto Adan, dilansir dari lamanHubpagestempat ini telah menjadi saksi atas kisah kelam yang melibatkan perkelahian para pria demi merebutkan wanita. Bahkan, mereka rela saling membunuh.

Pada tahun 1668, Spanyol merupakan negara yang pertama kali menemukan pulau ini. Mereka mendirikan sebuah perkebunan kelapa raksasa.

Perkebunan tersebut dijual kepada Jerman pada tahun 1899, yang kemudian menjualnya kepada Jepang setelah Perang Dunia Pertama. Kikuichiro Higa kemudian dikirim bersama asistennya, Shoichi Higa, untuk mengelola 45 pekerja yang berasal dari penduduk lokal.

Manchu, Suku Minoritas yang Sukses Singkirkan Dinasti Ming di Kekaisaran Tiongkok

BERITA MISTERI DUNIA – Manchu, Suku Minoritas yang Sukses Singkirkan Dinasti Ming di Kekaisaran Tiongkok. Suku Manchu adalah suku Tungistic — yang berarti “dari Tunguska” — di Tiongkok Timur Laut. Awalnya disebut Jurchen, mereka adalah etnis minoritas yang menjadi asal nama wilayah Manchuria. Saat ini, suku Manchu adalah kelompok etnis terbesar kelima di Tiongkok, setelah Han, Zhuang, Uighur, dan Hui.

Penguasaan mereka yang paling awal atas Kekaisaran Tiongkok diketahui terjadi pada masa Dinasti Jin pada tahun 1115 hingga 1234. Pada akhir abad ke-17, suku ini lebih dikenal dengan nama “Manchu”.

Gaya hidup dan keyakinan suku Manchu dalam sejarah Tiongkok

Berbeda dengan bangsa-bangsa di sekitarnya, seperti Mongol dan Uighur, suku Manchu adalah petani yang menetap selama berabad-abad.

“Tanaman tradisional mereka meliputi sorgum, millet, kedelai, dan apel,” tulis Kallie Szczepanski di laman Thoughtco. Mereka juga mengadopsi tanaman Dunia Baru seperti tembakau dan jagung.

Peternakan di Manchuria berkisar dari beternak sapi, lembu hingga memelihara ulat sutra. Suku Manchu juga becocok tanam dan menetap di desa-desa permanen. Meski begitu, suku Manchu memiliki kecintaan yang sama terhadap berburu dengan masyarakat nomaden di sebelah barat mereka.

Memanah sambil berkuda dulunya merupakan keterampilan yang berharga bagi pria, selain gulat dan elang. Pemburu Manchu menggunakan burung pemangsa untuk berburu unggas air, kelinci, marmut, dan hewan mangsa kecil lainnya. “Sebagian orang Manchu bahkan meneruskan tradisi pemburuan elang hingga saat ini,” ungkap Szczepanski.

Sebelum penaklukan kedua mereka atas Kekaisaran Tiongkok, orang-orang Manchu pada dasarnya adalah penganut perdukunan. Para dukun mempersembahkan korban kepada roh leluhur setiap klan Manchu. Dukun bahkan menyuguhkan tarian untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir kejahatan.

Selama periode Dinasti Qing (1644 – 1911), agama dan kepercayaan rakyat Tiongkok mempunyai dampak yang kuat pada sistem kepercayaan Manchu. Contohnya, banyak aspek Konfusianisme yang meresap ke dalam budaya dan beberapa elite Manchu meninggalkan kepercayaan tradisionalnya.

Sebagian dari mereka pun menganut agama Buddha, khususnya Buddha Tibet yang memengaruhi kepercayaan Manchu sejak abad ke-10 hingga ke-13. Jadi hal ini sebenarnya bukanlah perkembangan yang sepenuhnya baru.

Perempuan Manchu juga jauh lebih tegas dan dianggap setara dengan laki-laki. Hal ini mengejutkan bagi orang Han. Kaki anak perempuan tidak pernah diikat dalam keluarga Manchu, karena hal itu dilarang keras. Namun demikian, pada awal abad ke-20, orang Manchu pada umumnya telah berasimilasi dengan budaya Tiongkok.

Armada Harta Karun Zheng He, Simbol Kedigdayaan Maritim Dinasti Ming

BERITA MISTERI DUNIA – Armada Harta Karun Zheng He, Simbol Kedigdayaan Maritim Dinasti Ming. Dari tahun 1405 hingga 1433, laksamana Zheng He (Cheng Ho) memimpin tujuh pelayaran besar, yang tak tertandingi dalam sejarah.

Armada yang disebut Treasure Fleet (Armada Harta Karun) melakukan perjalanan ke Asia Tenggara dan India, berlayar melintasi Samudra Hindia ke Arab.

Zheng He dan armadanya bahkan mengunjungi pantai-pantai terjauh di Afrika Timur. Dengan ekspedisi itu, Kekaisaran Tiongkok dan Dinasti Ming menguasai lautan.

Zheng He memimpin armada yang terdiri dari 28.000 orang dan lebih dari 300 kapal. Enam puluh di antaranya adalah “kapal harta karun” yang sangat besar.

“Kapal tersebut merupakan kapal raksasa bertiang sembilan dengan panjang lebih dari 120 meter,” tulis Vedran Bileta di laman The Collector.

Disponsori oleh Kaisar Yongle, Armada Harta Karun dirancang untuk menyebarkan pengaruh Dinasti Ming Tiongkok ke luar negeri. Selain itu juga membangun sistem anak sungai kerajaan bawahan.

Dari tahun 1405 hingga 1433, laksamana Zheng He (Cheng Ho) memimpin tujuh pelayaran besar, yang tak tertandingi dalam sejarah.

Armada yang disebut Treasure Fleet (Armada Harta Karun) melakukan perjalanan ke Asia Tenggara dan India, berlayar melintasi Samudra Hindia ke Arab.

Zheng He dan armadanya bahkan mengunjungi pantai-pantai terjauh di Afrika Timur. Dengan ekspedisi itu, Kekaisaran Tiongkok dan Dinasti Ming menguasai lautan.

Zheng He memimpin armada yang terdiri dari 28.000 orang dan lebih dari 300 kapal. Enam puluh di antaranya adalah “kapal harta karun” yang sangat besar.

“Kapal tersebut merupakan kapal raksasa bertiang sembilan dengan panjang lebih dari 120 meter,” tulis Vedran Bileta di laman The Collector.

Disponsori oleh Kaisar Yongle, Armada Harta Karun dirancang untuk menyebarkan pengaruh Dinasti Ming Tiongkok ke luar negeri. Selain itu juga membangun sistem anak sungai kerajaan bawahan.

Kijo, Wanita Pendendam yang Berubah Jadi Monster dalam Mitologi Jepang

BERITA MISTERI DUNIA – Kijo, Wanita Pendendam yang Berubah Jadi Monster dalam Mitologi Jepang. Narasi seputar mitos setan wanita, yang dikenal sebagai Kijo, memberikan pelajaran moral yang mendalam. Dalam mitologi Jepang, wanita yang berperilaku tidak etis atau tidak bermoral berisiko berubah menjadi makhluk jahat yang memangsa manusia.

Kijo (atau Kidjo) adalah seorang iblis yang memiliki wujud wanita kanibal. “Ia biasanya mengenakan pakaian compang-camping,” tulis A. Sutherland di laman Ancient Pages. Dalam mitologi Jepang, Kijo adalah yokai, makhluk dalam cerita rakyat Jepang yang terdiri dari setan oni sampai kitsune atau wanita salju Yuki-onna.

Yang lebih muda disebut Kijo sedangkan yang terlihat seperti wanita tua disebut Onibaba (hantu yang berwujud wanita tua). Kijo biasanya berukuran besar namun terkadang bisa berukuran kecil. Mereka buruk rupa. Beberapa monster ini memiliki mata merah atau kuning, kulit biru, tanduk tajam, cakar panjang, dan rambut kotor serta kusut.

Kijo memiliki kemampuan luar biasa untuk berubah bentuk menjadi berbagai rupa. Sebagai wanita muda yang cantik, mereka bisa sangat berbahaya jika mencoba memikat pria. Mereka juga menunjukkan keinginan yang tak terpuaskan terhadap daging manusia, yang dapat digolongkan sebagai kecanduan. Makhluk-makhluk ini diberkahi dengan berbagai karakteristik supernatural yang menentang pemahaman konvensional.

Wanita yang berubah jadi Kijo dalam mitologi Jepang

Wanita pendendam berubah menjadi setan. Menurut mitologi Jepang, wanita yang dikhianati oleh suaminya atau anak perempuan dan neneknya yang dianiaya dapat berubah menjadi setan atau monster.

Namun, istilah Kijo sebagian besar mengacu pada perempuan yang telah mengalami metamorfosis dari manusia menjadi makhluk mengerikan. “Baik itu sebagai akibat dari melakukan kejahatan yang mengerikan, menyerah pada kecemburuan yang tak terkendali dan berbahaya. Atau bahkan menyimpan kebencian dan kedengkian yang kuat,” tambah Sutherland.

Perasaan-perasaan dan tindakan-tindakan negatif tentu saja merusak jiwa yang murni. Orang-orang ini, karena telah mengabaikan aturan-aturan masyarakat, mencari perlindungan di tempat tinggal yang terpencil seperti tempat tinggal yang ditinggalkan. Mereka juga pergi ke gua-gua pegunungan yang terpencil atau bahkan memanfaatkan jalan-jalan yang terpencil di bawah selubung kegelapan.

Satu-satunya tujuan yokai ini adalah terus melakukan perbuatan jahat. Sangat kuat dan berbahaya, iblis wanita Kijo terampil dalam sihir. Mereka sangat mampu merapal mantra dan membuat racun serta ramuan yang mematikan.

Kijo tidak bertindak dalam kelompok. Sebaliknya, mereka lebih suka bertindak sendiri dan sering kali didorong oleh motif pribadi. Dalam mitologi Jepang, mereka dikisahkan bertindak sebagai penganiaya orang berdosa di dunia bawah. Kijo juga kerap muncul sebagai ancaman bagi masyarakat manusia di dunia manusia.

Ada banyak sekali legenda monster wanita Kijo dalam mitologi Jepang. Namun sebagian besar dari pesan-pesan tersebut tidak diciptakan untuk menakut-nakuti orang, melainkan sebagai hiburan, peringatan, atau pengingat moral.

Pernah Jadi Tempat Ziarah, Mengapa Makam Aleksander Agung Menghilang?

BERITA TERBARU HARI INI – Pernah Jadi Tempat Ziarah, Mengapa Makam Aleksander Agung Menghilang?. Aleksander Agung, salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah dunia, awalnya dimakamkan di Memphis. Memphis merupakan salah satu ibu kota Mesir kuno. Ia dimakamkan di sana oleh jenderal dan rekan setianya, Ptolemy I Soter.

Kemudian, jenazahnya dipindahkan ke Aleksandria, di mana ia dimakamkan kembali di sebuah makam besar. Tempat peristirahatan terakhir Aleksander menjadi tempat ziarah yang dihormati, sehingga menarik perhatian kaisar Romawi. Namun, seperti kebanyakan kota metropolitan kuno, lokasi makam Aleksander kini hilang.

“Konon makamnya terendam di bawah laut, terkubur di bawah Aleksandria modern, atau tersembunyi di pedesaan,” tulis Vedran Bileta di laman The Collector.

Meskipun dilakukan pencarian ekstensif, lokasi pasti makamnya tetap menjadi misteri abadi, menarik perhatian para arkeolog dan sejarawan.

Aleksander Agung dimakamkan di Mesir

Pada usia 32 tahun, Aleksander Agung telah menaklukkan sebagian besar dunia. Ia menggulingkan Persia Achaemenid dan menciptakan sebuah kerajaan yang membentang dari Yunani dan Mesir hingga ke India.

Aleksander Agung dapat memperluas kekaisarannya lebih jauh jika bukan karena kematiannya yang mendadak di Babilonia pada tahun 323 SM. Setelah kematiannya, para jenderal dan penerus Aleksander – diadochi – membentuk Kekaisaran yang luas. Mereka berjuang untuk menguasai warisan Aleksander Agung. Dengan berani, Ptolemy, salah satu jenderal dan rekan Aleksander, mencegat prosesi pemakaman yang membawa jenazah sang penakluk kembali ke Yunani.

Ptolemeus membawa jenazahnya ke Mesir, ke ibu kota kuno Memphis. Tindakan berani ini memiliki dua tujuan. Untuk melegitimasi Dinasti Ptolemeus yang baru didirikan dan menghubungkannya dengan penakluk legendaris yang berubah menjadi firaun.

Tempat peristirahatan terakhirnya adalah Aleksandria

Sesaat sebelum kematiannya, Aleksander Agung menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di Oasis Siwa, di kuil Zeus Ammon. Keinginannya tidak dikabulkan, namun Ptolemy berhasil menguburkan jenazah Aleksander di Memphis kuno.

Lalu penerus Ptolemy mempunyai rencana yang lebih ambisius. Pada akhir abad ke-4 atau awal abad ke-3, mereka memindahkan jenazah Aleksander Agung ke Aleksandria, lalu dimakamkan kembali di sebuah makam baru yang megah.

Lokasi pasti makam Aleksander di Aleksandria masih menjadi misteri. Sumber-sumber kuno merujuk pada tempat yang dikenal sebagai Soma (dari bahasa Yunani σῶμα, yang berarti tubuh) atau Sema (dari bahasa Yunani σῆμα yang berarti penanda kuburan). Soma merupakan tempat sarkofagus Aleksander. Makam tersebut segera menjadi tempat pemujaan dan ziarah, meningkatkan pentingnya Aleksandria sebagai ibu kota dunia Helenistik.